Dewan Dukung Upaya Bupati Muara Enim Bebas Truk Batu Bara

Liono Basuki BSc--

MUARA ENIM - Dewan mendukung upaya Bupati Muara Enim H Edison merealisasikan jalan alternatif khusus angkutan batu bara sehingga Muara Enim bebas truk angkutan batu bara.

"Kita mendukung  kepala daerah lebih intens untuk duduk bersama Gubernur, Bupati Lahat dan Bupati Muara Enim untuk .erealisasikan jalan alternatif khusus bagi angkutan batu bara. Dan itu (Harapan, red) yang selama ini dinanti-nanti masyarakat," ujar Wakil Pimpinan DPRD Kabupaten Muara Enim Liono Basuki BSc, Kamis 10 April 2025.

Menurut politisi PDI Perjuangan ini,  volume angkutan batu bara yang melintas mulai dari Tanjung Agung, Lawang Lidul ke Lahat dan Muara Enim ke Lahat sudah sangat mengganggu masyarakat. Belum lagi angkutan batu bara parkir di bahu jalan dengan rentang waktu cukup lama.

Padahal, kata pria yang akrab di sapa Kiki ini, sesuai kesepakatan bersama kepala daerah, forkopimda, perusahaan batu bara dan transportir.

BACA JUGA:Bos Batubara Ilegal Divonis 4 Tahun Penjara dan Denda Rp50 Miliar

Angkutan batu bara boleh melintas pukul 21.00 WIB, jarak antar truk angkutan batu bara 60 meter dan tidak boleh pakir di bahu jalan dalam Kota Muara Enim.

"Namun kenyataannya komitmen kesepakatan bersama dilanggar. Angkutan batu bara melintas pada jam sibuk, parkir sembarangan, jarak antar kendaraan sangat dekat membuat pengendara umum kesulitan untuk mendahului sehingga mengganggu kenyamanan dan keamanan pengendara lainnya.

Dan belum lagi dampak lingkungan, laka lantas yang ditumbulkan oleh angkutan batu bara tersebut harus menjadi perhatian pemerintah," tegasnya.

Sebelumnya, Bupati Muara Enim H Edison, tengah gencar mengupayakan realisasi jalan alternatif khusus bagi angkutan batu bara.

BACA JUGA:LRT hingga Gasifikasi Batubara: Wajah Baru Sumsel Menuju Kota Masa Depan Ramah Lingkungan

Dan menargetkan pertengahan tahun Muara Enim bebas truk batu bara. Langkah ini diambil sebagai respons atas keresahan masyarakat terkait aktivitas truk batu bara yang kerap melintasi jalan dalam Kota Muara Enim.

Bupati Edison mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menggelar pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Lahat, serta para pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk membahas solusi ini.

"Karena jalan alternatif itu berada di wilayah Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat," jelasnya.

Target utama dari upaya ini adalah mengalihkan seluruh truk pengangkut batu bara agar tidak lagi menggunakan jalan umum di dalam Kota Muara Enim.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan