Produktivitas Kedelai Sumsel Lesu, Hanya Ogan Komering Ilir yang Tunjukkan Harapan Cerah

Kedelai nyaris hilang dari radar produksi Sumsel, hanya OKI dan Muara Enim yang masih setia menanam.--

KORANENIMEKSPRES.COM,--Sektor pertanian kedelai di Sumatera Selatan menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan dalam tiga tahun terakhir.

Data produktivitas kedelai 2021 hingga 2023 menunjukkan performa stagnan, bahkan di beberapa wilayah nihil produksi.

Namun, secercah harapan datang dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang secara konsisten memproduksi kedelai, bahkan meningkat pada 2023 menjadi 14,89 kuintal/hektar, naik dari 13,83 di 2022.

Secara keseluruhan, Sumatera Selatan mencatatkan produktivitas kedelai sebesar 14,65 kuintal/hektar di 2023, meningkat dari tahun sebelumnya (13,28), tapi masih di bawah capaian 2021 yaitu 15,81.

BACA JUGA:Rahasia Susu Kedelai: Solusi Alami untuk Menurunkan Kolesterol

Fakta ini menunjukkan perlunya revitalisasi pertanian kedelai sebagai komoditas pangan strategis yang selama ini terpinggirkan oleh dominasi impor.

Lebih dari separuh kabupaten/kota seperti Prabumulih, Palembang, Ogan Ilir, dan OKU Selatan tidak mencatat produksi kedelai selama tiga tahun terakhir.

Hal ini mengindikasikan urgensi kebijakan pertanian yang berpihak pada kemandirian kedelai.

Berikut data Produktivitas kedelai di Sumatera Selatan . OKI (Ogan Komering Ilir) menjadi satu dari sedikit daerah yang rutin melaporkan produktivitas, dengan angka 17,25 kuintal/hektar pada 2021, 13,83 pada 2022, dan naik kembali menjadi 14,89 di 2023.

Muara Enim mencatat 15,94 kuintal/hektar di 2021, namun tidak ada data untuk 2022 dan 2023. Sementara Lahat mencatat penurunan dari 15,83 di 2021 menjadi 14,70 di 2023.

BACA JUGA:Kacang Kedelai Dapat Melancarkan Saluran Pencernaan

Musi Rawas konsisten dengan performa mendekati 15 kuintal/hektar selama tiga tahun. Wilayah lain seperti OKU Timur sempat menurun di 2022 (hanya 9,18 kuintal) namun kembali naik di 2023 ke angka 14,37 kuintal/hektar.

Empat Lawang, PALI, Lubuk Linggau, dan Palembang mencatat produksi di tahun-tahun awal namun tidak melanjutkan data pada tahun berikutnya.

Sejumlah kabupaten seperti OKU Selatan, OKU Timur, Prabumulih, Ogan Ilir, Pagar Alam, dan lainnya bahkan tidak mencatatkan produktivitas kedelai sama sekali dalam rentang tiga tahun ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan