Sumsel Pelopor Energi Terbarukan: Proyek Gasifikasi Batubara di Tanjung Enim PSN Prestisius untuk Indonesia

Proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim merupakan PSN prestisius untuk Indonesia menjadikan Sumsel pelopor energi terbarukan. Foto: kolase/net--
KORANENIMEKSPRES.COM,--- Proyek gasifikasi batubara di Tanjung Enim merupakan PSN prestisius untuk Indonesia menjadikan Sumsel pelopor energi terbarukan.
Proyek dengan investasi senilai US$ 2,1 miliar jadi proyek strategis nasional (PSN) sejak tahun 2020 dikerjakan bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals Inc.
Letak prestisiusnya gasifikasi di Tanjung Enim Sumsel ini mampu mengolah sebanyak 1,4 juta ton batubara.
Hasil pengolahan batubara hingga menjadi gas LPG itu kemudian diproyeksi menekan impor LPG sebanyak 1 juta ton dalam setahun.
Sehingga akan terjadi penghematan devisa negara sebesar Rp8,7 triliun per tahun.
Sumatera Selatan (Sumsel) tengah menjalani transformasi besar-besaran dengan serangkaian proyek strategis yang tidak hanya memodernisasi infrastruktur tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, provinsi ini menjadi sorotan berkat investasi puluhan triliun rupiah, yang mengarah pada pengembangan kota hijau, sistem transportasi ramah lingkungan, dan sumber energi terbarukan yang diharapkan akan mengubah wajah Sumsel menjadi salah satu pusat ekonomi paling maju di Indonesia.
Infrastruktur Modern & Jalan Tol Menghubungkan Sumsel
Proyek ambisius ini dimulai dengan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan berbagai kota utama di Sumsel, termasuk Palembang, Inderalaya, hingga Muara Enim.
BACA JUGA:Perubahan Drastis Sumsel Nampak Pasca PSN Puluhan Triliun
Dengan biaya lebih dari Rp 6 triliun, jalan tol ini diproyeksikan akan mengurangi waktu tempuh dan mempercepat distribusi barang, mendorong pertumbuhan industri serta memperkuat posisi Sumsel dalam peta perdagangan internasional.
Di sisi lain, pembangunan Pelabuhan Baru Palembang semakin memperkuat akses Sumsel ke pasar global.
Dengan kapasitas yang mendukung ekspor produk unggulan Sumsel seperti hasil pertanian dan manufaktur, pelabuhan ini menjadi infrastruktur vital untuk mendorong sektor perdagangan.