Ekonomi Muara Enim Tembus Rp118 Triliun! Tambang Kuasai 72% PDRB

Kabupaten Muara Enim kembali mencetak rekor dalam pertumbuhan ekonomi tahun 2023. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp113,58 triliun pada 2022 menjadi Rp118,52 triliun di 2023. Sementara itu, PDRB atas dasar har--
KORANENIMEKSPRES.COM — Kabupaten Muara Enim kembali mencetak rekor dalam pertumbuhan ekonomi tahun 2023. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp113,58 triliun pada 2022 menjadi Rp118,52 triliun di 2023.
Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan naik dari Rp48,10 triliun menjadi Rp52,23 triliun, menunjukkan adanya pertumbuhan riil ekonomi sebesar 8,58%.
Meski mengalami sedikit perlambatan dibandingkan tahun 2022 (8,73%), angka ini tetap menunjukkan kinerja ekonomi yang solid dan stabil di tengah dinamika global dan nasional.
Sektor Tambang Masih Raja
Struktur ekonomi Muara Enim masih sangat bergantung pada sektor primer, yang mencakup 72,26% dari total PDRB hanya dari sektor pertambangan dan penggalian.
BACA JUGA:Kunker Komisi XI DPR RI H. Wahyu Sanjaya Tegaskan Komitmen Dukung Pembangunan Muara Enim
Jika ditambahkan dengan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (5,72%), maka 77,98% ekonomi Muara Enim berasal dari sumber daya alam.
Namun, ketergantungan ini menimbulkan tantangan tersendiri. Ketika harga komoditas turun atau terjadi perubahan regulasi, daerah ini sangat rentan. Dibutuhkan diversifikasi ekonomi.
Sektor Industri dan Perdagangan Mulai Tumbuh
Sektor sekunder menyumbang 12,28% dari total PDRB, di mana industri pengolahan menjadi penopang utama dengan kontribusi sebesar 9,09%.
Ini menunjukkan adanya proses hilirisasi sumber daya alam, meski skalanya masih perlu diperbesar agar ekonomi tidak hanya bergantung pada sektor ekstraktif.
Sementara itu, sektor tersier menyumbang 9,74%, terutama dari perdagangan besar dan eceran serta perbaikan kendaraan bermotor (5,22%).
Transportasi dan pergudangan juga mulai menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan, seiring meningkatnya aktivitas logistik di wilayah ini.