10-15 Tahun ke Depan: Begini Wajah Sumsel Kita Saksikan Lebih Modern jadi Pusat Ekonomi dan Energi Hijau

Sumsel lebih modern jadi pusat ekonomi baru Indonesia dan energi hijau akan kita saksikan dalam 10-15 tahun ke depan. Foto: kolase/net--
Investasi di berbagai sektor termasuk bidang energi yang berorientasi energi hijau.
Artinya, meski proyek energi tapi ramah lingkungan alias minim gas karbon yang tak mencemari atmosfir.
Maka diklem, tahun 2060 atau lebih cepat Sumsel lebih awal menggapai Net Zero Emission.
BACA JUGA:Investasi Triliunan Ubah Wajah Sumsel: Kini Jadi Pusat Ekonomi Hijau yang Mendunia!
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kini menegaskan posisinya sebagai salah satu kawasan terdepan di Indonesia yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Investasi puluhan triliun rupiah dalam berbagai proyek strategis nasional telah membawa perubahan besar, menjadikan Sumsel lebih hijau, modern, dan berdaya saing global.
Transformasi Ekonomi Melalui Investasi Triliunan Rupiah
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Sumsel pada tahun 2024 mencapai US$586,39 juta, meningkat 15,98% dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di Sumsel tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga memperkuat perdagangan internasional dan sektor ekonomi hijau.
BACA JUGA:Sumsel Baru Pasca Diinvestasi Puluhan Triliun Lebih Elegan
Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 15 proyek strategis nasional senilai triliunan rupiah telah diarahkan untuk mengubah wajah Sumsel.
Mulai dari pembangunan jalan tol trans-Sumatera hingga inovasi energi terbarukan, semua proyek ini menjadikan Sumsel sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.
Infrastruktur Modern: Pondasi Konektivitas Sumsel
Proyek besar seperti Tol Kayu Agung–Palembang–Betung dan Tol Simpang Inderalaya–Muara Enim telah mempercepat distribusi barang serta meningkatkan aksesibilitas antardaerah.
Ditambah dengan pembangunan Pelabuhan Baru Palembang, Sumsel kini menjadi pusat logistik internasional, mempermudah ekspor hasil bumi dan produk manufaktur lokal ke pasar global.