Lebih dari Akselerator Logistik Sumsel, Pelabuhan Baru Palembang Itu Gerbang Ekonomi Global

Proyek Pelabuhan Baru Palembang lebih dari sekedar akselerator logistik Sumsel tapi gerbang ekonomi global. Foto: kolase/net--
KORANENIMEKSPRES.COM--- Proyek Pelabuhan Baru Palembang lebih dari sekedar akselerator logistik Sumsel tapi gerbang ekonomi global.
Maka wajar bila pemerintah pusat getol proyek Rp2 triliun ini harus rampung di awal tahun 2030.
Karena dekat dan terhubung langsung ke Selat Malaka, pelabuhan berlokasi di Tanjung Carat Sumsel yang berjarak sekitar 75 Km dari Palembang ini untuk pelayaran antar negara.
Sehingga, Wakil Kepala Ataf Kepresidenan M Qodari pada 25 April 2025 lalu saat tinjauan lokasi proyek memastikan bahwa pembangunan pelabuhan ini harus lanjut.
Pemerintah pusat berkepentingan dengan keberadaannya untuk memicu pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8,0 persen dalam 4 tahun ke depan.
BACA JUGA:Pelabuhan Palembang Baru: Gerbang Ekonomi Global dan Akselerator Logistik Sumsel
BACA JUGA:Mengagetkan Banyak Pihak Pemerintah Pusat Getol Bangun Pelabuhan Mewah Rp2 Triliun di Sumsel
Sumatera Selatan tengah membentuk masa depan ekonomi berbasis logistik maritim dengan pembangunan Pelabuhan Baru Palembang, yang kini menjadi magnet utama dalam peta strategis nasional.
Pelabuhan ini bukan sekadar fasilitas bongkar muat, tapi juga representasi visi Sumsel menuju transformasi perdagangan internasional yang modern, efisien, dan berkelanjutan.
Terletak di jalur vital distribusi barang, pelabuhan ini dirancang dengan teknologi mutakhir yang mampu mengakomodasi peningkatan volume ekspor dari sektor pertanian, perkebunan, hingga manufaktur.
Keberadaannya menjadi solusi dari keterbatasan pelabuhan lama yang tidak lagi mampu menjawab tuntutan ekspansi industri global.
BACA JUGA:Sumsel Berubah Total karena Deret Proyek-Proyek Utama Termasuk Pelabuhan Kelas Dunia
“Pelabuhan ini adalah tulang punggung baru perdagangan Sumsel. Lebih dari sekadar gerbang ekspor, ini adalah simbol dari kebangkitan ekonomi daerah berbasis logistik modern,” ungkap seorang analis transportasi maritim.