PAMA dan DLH Sumsel Latih Guru Sekolah Binaan Menuju Adiwiyata Mandiri

Reporter: Sigit |

Editor: Sherli |

Selasa , 17 Jun 2025 - 11:49

Aplikasi Adiwiyata adalah alat bantu. Foto:ist--

pama dan dlh sumsel latih guru sekolah binaan menuju adiwiyata mandiri                            muaraenim,koranenimekspres.com  – program adiwiyata kini bukan lagi sekadar soal mengejar penghargaan dan piagam prestisius. 
lebih dari itu, adiwiyata telah berkembang menjadi gerakan nyata yang mendorong sekolah-sekolah menjadi pelopor budaya peduli lingkungan sejak dini. 
semangat inilah yang diusung oleh pt pamapersada nusantara (pama) cluster sumatera selatan bukit asam (ssba) saat menggandeng dinas lingkungan hidup (dlh) provinsi sumatera selatan dalam pelatihan guru sekolah binaan menuju adiwiyata nasional dan mandiri.
digelar di sdn 21 lawang kidul muara enim, pada senin 16 juni 2025 kegiatan ini diikuti oleh puluhan guru dan operator dari 18 sekolah adiwiyata, mulai dari tingkat dasar hingga menengah. 
baca juga:tol palembang-jambi rp21 triliun rampung ekonomi membumbung
baca juga:ukir cita bersama siswa slb palembang lewat seni
mereka berasal dari berbagai wilayah di kabupaten muara enim seperti kecamatan lawang kidul, tanjung agung, ujan mas, dan muara enim.
dela agusnaini, sh., m.si, kepala seksi perundang-undangan dan peran serta masyarakat dlh provinsi sumsel, menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya soal teknis pengisian aplikasi adiwiyata, tetapi soal membangun karakter sekolah yang peduli pada keberlanjutan bumi.
“aplikasi adiwiyata adalah alat bantu. 
yang utama adalah komitmen sekolah membangun kebiasaan dan inovasi lingkungan. inilah yang jadi pembeda antara sekolah biasa dan sekolah adiwiyata mandiri,” jelasnya.
baca juga:pep gelar edukasi kegiatan industri hulu migas bersama wartawan diarea operasi
baca juga:ekonomi melesat, sumsel bangun jalan tol, pelabuhan, rel ka, kawasan industri, bendungan
menurut dela, sejumlah aspek yang kini menjadi perhatian dalam penilaian adiwiyata adalah sanitasi yang layak, fungsi drainase, pemanfaatan lahan hijau, hingga kreativitas sekolah dalam menghadirkan solusi lingkungan yang berdampak nyata.
sementara itu, joko budi santoso, s.hut, csr officer pt pama ssba, menegaskan bahwa perusahaannya akan terus mendorong sekolah binaan untuk menjadi teladan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
“kami percaya bahwa menciptakan generasi yang peduli lingkungan harus dimulai dari ruang kelas. 
sekolah adalah tempat strategis menanamkan nilai-nilai keberlanjutan, dan guru adalah agen perubahan yang paling berpengaruh,” katanya.
baca juga:topang pertumbuhan ekonomi sumsel, kawasan industri: motor baru perekonomian, harapan baru masa depan
baca juga:kawasan industri tanjung enim: menjadi pusat ekonomi berkelanjutan sumsel
joko juga menambahkan bahwa komitmen ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (csr) pama dalam membangun hubungan harmonis antara kegiatan industri dan masyarakat sekitar, khususnya di wilayah operasional tambang.
turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh pendidikan, seperti santi aryani, s.pd, kepala sdn 21 lawang kidul, agus rijantho selaku korwil dinas pendidikan lawang kidul, rustiawati, s.pd selaku pembina adiwiyata kabupaten muara enim serta perwakilan k3s lawang kidul dra. tatty frianty dan riza yustanti, s.pd., mm. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Enim Ekspres 18 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan