Dua komoditas Unggulan Ini jadi Denyut Nadi Perekonomian Masyarakat Sumsel

Dua komoditas Unggulan Ini jadi Denyut Nadi Perekonomian Masyarakat Sumsel.--

KORANENIMEKSPRES.COM–Di balik kejayaan perkebunan Sumatera Selatan, sektor karet justru menghadapi tantangan berat.

Meski hampir satu juta hektar lahan dialokasikan untuk komoditas ini, kontribusinya terhadap ekonomi daerah terus ditekan oleh dominasi kelapa sawit.

Berdasarkan data BPS Sumsel 2023, total luas perkebunan karet mencapai 997.303 hektar, tersebar di berbagai kabupaten seperti Musi Banyuasin (211.416 ha), OKI (193.083 ha), Muara Enim (173.441 ha), Musi Rawas, Banyuasin, hingga PALI.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan, tingginya luas lahan tidak sebanding dengan kesejahteraan petani.

BACA JUGA:Pelabuhan Palembang Jadi Nadi Ekspor Sumsel: Dari Karet hingga Kopi Menembus Pasar Dunia

Bandingkan dengan kelapa sawit yang telah menjangkau 3,36 juta hektar, dan menjadi primadona ekspor, karet justru terpuruk oleh fluktuasi harga getah yang tak kunjung stabil. 

Komoditas karet dulunya menjadi tulang punggung ekonomi Sumsel.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pergeseran ke komoditas yang lebih “menguntungkan” seperti sawit membuat banyak kebijakan lebih memprioritaskan sektor tersebut.

Turunnya harga karet yang bahkan sempat menyentuh titik terendah dalam lima tahun terakhir membuat banyak petani memilih untuk mengganti tanaman atau meninggalkan kebun. Ini berisiko besar terhadap keberlanjutan sektor perkebunan karet.

BACA JUGA:Mendunia Lewat Palembang! Pelabuhan Modern Ini Jadi Tumpuan Ekspor Kopi, Karet, dan Batu Bara

Lebih memprihatinkan lagi, minimnya dukungan terhadap teknologi penyadapan dan kurangnya insentif dari pemerintah turut memperparah kondisi ini.

Tanpa stabilisasi harga dan kebijakan strategis, karet terancam hanya menjadi sejarah di Sumsel.

Meski terdesak, potensi karet di Sumsel tetap besar. Perlu ada kebijakan afirmatif dari pemerintah daerah dan pusat untuk menyeimbangkan dukungan antara sawit dan karet.

Insentif harga, kemudahan akses pupuk, serta edukasi teknologi pertanian bisa menjadi langkah penyelamat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan