Dominasi Jawa Tergeser Eksistensi Pelabuhan di Sumsel: Nasional Punya Jantung Baru Ekspor Impor via Laut

Nasional punya jantung ekspor impor baru yang bisa geser dominasi jawa atas eksistensi pelabuhan di Sumsel. Foto: kolase/net--
Efisiensi logistik yang dihasilkan diharapkan dapat menurunkan biaya angkut barang hingga 30%, memperkuat daya saing industri lokal di pasar global.
Ekosistem Ramah Lingkungan dan Logistik Berkelanjutan
Berbeda dari pelabuhan lama, proyek ini membawa semangat baru: logistik hijau. Sistem digital, pengelolaan limbah canggih, hingga rencana penggunaan energi terbarukan menjadikan Tanjung Carat sebagai pelabuhan pelopor logistik rendah emisi di Indonesia.
Konsep ini dirancang tak hanya untuk menguntungkan bisnis, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan Sumsel yang kaya hutan gambut dan ekosistem pesisir.
Masuknya pelabuhan ini ke dalam 15 Proyek Strategis Nasional (PSN) bukan hal sepele. Ini berarti pelabuhan memiliki jaminan regulasi, prioritas anggaran, dan percepatan izin.
BACA JUGA:Pelabuhan Baru Sumsel di Tanjung Carat Dorong Ekonomi, Logistik, Investasi dan Ekspor Meningkat
Lebih dari itu, posisinya berpeluang besar menggantikan dominasi pelabuhan ekspor di Jawa, menciptakan peta logistik nasional yang lebih seimbang.
Pakar transportasi menyebut, jika pelabuhan ini terealisasi penuh, Indonesia akan memiliki jalur ekspor-impor alternatif yang memperkuat ketahanan logistik nasional.
Sumsel Tak Lagi Sekadar Penghasil, Tapi Pusat Distribusi Dunia
Masa depan logistik Indonesia tidak lagi bertumpu pada Pulau Jawa.Sumatera Selatan kini berdiri sebagai kandidat kuat pusat ekspor-impor nasional.
Dengan potensi alam yang besar, dukungan infrastruktur, dan ekosistem industri yang berkembang, pelabuhan Palembang Baru menjadi bukti nyata bahwa Indonesia sedang membangun dari pinggiran untuk memimpin.