Muara Enim, OKI dan PALI Banjir Kopi dan Kakao! Sumsel Bersiap Jadi Raksasa Perkebunan Tropis

Kabupaten Muara Enim, OKI, dan PALI cetak lonjakan produksi kopi dan kakao.--
Diversifikasi Pertanian Jadi Senjata
Sumsel tidak lagi terpaku pada satu atau dua komoditas.
Diversifikasi pertanian dan perkebunan menjadi kekuatan baru ekonomi Sumsel.Kombinasi kopi, kakao, dan kelapa mulai dilirik oleh pelaku ekspor dan pembeli internasional yang mencari sumber organik dan berkelanjutan.
Sumsel kini memiliki modal kuat untuk pertanian tropis Indonesia dengan strategi hilirisasi, dukungan ekspor melalui pelabuhan Palembang, dan promosi merek daerah ke pasar luar negeri.
Berikut data beberapa kabupaten di Sumsel dengan produksi karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, lada, kakao yang mengalami peningkatan produksi:
Kabupaten Ogan Komering Ulu
- Karet: 2021: 71.041,00 ton, 2022: 76.577,00 ton, 2023: 15.395,00 ton
- Kelapa: 2021: 247,00 ton, 2022: 239,00 ton, 2023: 245,00 ton
- Kelapa Sawit: 2021: 3.298,00 ton, 2022: 113.749,00 ton, 2023: 113.956,00 ton
- Kopi: 2021: 16.267,00 ton, 2022: 16.317,00 ton, 2023: 16.334,00 ton.
- Kakao: 2021: 37,00 ton, 2022: 37,00 ton, 2023: 40,00 ton.
BACA JUGA:7 Faktor yang Menjadi Penyebab Mengapa harga kopi selalu melonjak naik?
Ogan Komering Ilir
- Karet: 2021: 143.429.00 ton, 2022: 190.872.00 ton, 2023: 193.083.00 ton.