Jembatan Muara Lawai Ambruk, Angkutan Batu Bara Distop

AMBRUK : Tidak kuat menopang beban, jembatan di ruas jalan nasional tepatnya Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, ambruk.--

KORANENIMEKSPRES.COM - Pasca ambruknya jembatan di jalan nasional tepatnya Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, angkutan batubara distop.

Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Maesa Seogriwo, mengatakan dengan adanya kejadian ini, pihaknya akan melakukan koordinasi untuk mengantisipasi dampak dari kejadian tersebut.

"Kita akan bahas dengan kapolres, Kasat Reskim dan Kasat Lantas, Polda dan Mabes Polri tentunya, terkait langkah-langkah untuk ditindaklanjuti, sementara kami akan mencari bahan-bahan untuk ditindaklanjuti," terang Maesa disela-sela meninjau lokasi jembatan ambruk, Senin 30 Juni 2025.

Pihaknya akan terus memberikan saran dan masukan ke depan untuk di tindak lanjuti.

BACA JUGA:55 Tahun Bertahan! Jembatan Tua Muara Lawai Roboh, 4 Truk Batubara Terperosok ke Sungai

Sementara angkutan batu bara yang akan melintas dihentikan terlebih dahulu di kantong-kantong parkir.

Ketika ditanya penindakan terhadap kendaraan ODOL, ini pasti akan ada tidak lanjut ke depan, sementara fokus rekayasa lalulintas, sambil menunggu hasil koordinasi dan konsulidasi.

Kasatker PJN Wilayah II Sumsel, Mardalena IF, mengatakan langkah-langkah yang akan dilakukan pertama akan melakukan evakuasi terhadap kendaraan, sebelumnya para sopir telah lebih dulu dievakuasi.

Sebetulnya untuk jembatan yang berdampingan itu saat ini sedang proses finishing pengerjaan lantai, masih harus menunggu pengaspalan. Tetapi sementara ini sudah bisa dilalui kendaraan dengan beban yang disesuaikan 

BACA JUGA:Wagub Cik Ujang Minta Truk Batubara Kembali ke Tambang! Jembatan Perbaikan Sementara Jangan Dilintasi

Jembatan yang ambruk tersebut merupakan jembatan Callender Hamilton harusnya tidak boleh melebihi 30 sampai 40 ton.

"Seperti yang teman-teman ketahui di lokasi tersebut telah menanggung kapasitas yang melebihi, dengan lebar jembatan hanya 6 meter itu sudah tidak memungkinkan truk bisa masuk secara bersamaan," ujarnya.

Sehingga dengan begitu kata dia terjadi tumpukan beban di bagian tengah jembatan, pihaknya setiap tahun selalu melakukan tindakan preventif terhadap jembatan tersebut.

Hanya saja, setiap jembatan memiliki kapasitas maksimum, jika dilalui dengan kapasitas yang over maka akan mengakibatkan hal demikian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan