Siapa Sangka! Muara Enim dan Pagaralam Jadi Penentu Harga Sayur Nasional, Ini Dampak Ekonominya untuk Sumsel

Harga cabai & sayur naik turun? Bisa jadi karena dua daerah ini! Pengaruhnya besar untuk ekonomi Sumsel!.--

Ketergantungan pasar terhadap cuaca

Akses transportasi dari dataran tinggi ke pusat distribusi

Pemerintah Sumsel bersama investor swasta kini tengah menyusun masterplan hortikultura untuk menjadikan kawasan ini sebagai zona industri pertanian terpadu.

BACA JUGA:4 Daerah Penghasil Sayuran di Sumsel Memperkuat Perekonomian Masyarakat dan Pangan Nasional

Sumsel Menuju Lumbung Hortikultura Nasional

Dengan produksi cabai Sumsel yang mencapai 349.579 kuintal, dan data menunjukkan sebagian besar datang dari Pagaralam dan Muara Enim, tak heran jika kini Sumsel disebut sebagai “Jawa Baru” di sektor hortikultura.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel pada 2022 lalu.

Provinsi Sumsel memiiki  produksi bawang merah yakni 11.246,00 kuintal, cabai 349.579,00, kentang 5.653 kuintal, kubis 38.419,00 kuintal dan petsai atau sawi sebanyak 46.192,00 kuintal.

Untuk Kota Pagaralam produksi bawang merah 7325 kuintal, cabai 15725 kuintal, kentang 1230 kuintal, kubis 13149 kuintal dan sawi 4095 kuintal.

BACA JUGA:Sumsel Naik Kelas: Produksi Sayuran Meningkat Pesat, Siap Jadi Lumbung Hortikultura Nasional

Sementara untuk, Kabupaten Muara Enim produksi bawang merah 1214 kuintal, cabai 59570 kuinyal, kentang 4420 kuintal, kubis 1052o kuintal dan sawi 4095 kuintal. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan