Minggu, 06 Jul 2025
Network
Beranda
Enim Ekspres
Pendidikan
Rakyat Pali
Sekundang
Seputar Kite
Serasan
Sumsel
Lainnya
Ekonomi
Kesehatan
Kecantikan
Nasional
Olahraga
Selebrity
Tanjung Enim
Network
Beranda
Serasan
Detail Artikel
Puasa di Tanggal 9 Dan 10 Muharam
Reporter:
ozzy
|
Editor:
azhar
|
Sabtu , 05 Jul 2025 - 20:25
Zainul Marzadi. SH.MH--
puasa di tanggal 9 dan 10 muharam (penulis zainul marzadi. sh.mh. dosen universitas serasan) empat bulan haram dalam islampembukaan tahun itu adalah sekedar istilah di zaman umar radhiyallahu anhu. tatkala beliau membuat kalender hijriyah karena untuk mencatat surat-surat yg datang dari para pegawainya. dulu datang kepada beliau berbagai surat dari para pegawainya dalam keadaan tidak tahu kapan datangnya dan kapan ditulis. maka beliau radhiyallahu anhu meletakkan kalender dan beliau memulai dari bulan al-muharram. karena itu adalah bulan yg para jemaah haji pulang dan kembali ke negerinya. karena itu adalah bulan yg paling allah cintai setelah bulan ramadan, bulan allah al-muharram. maka penanggalan dimulai dari bulan al-muharram. sekalipun peristiwa hijrah itu terjadi di pertengahan tahun, akan tetapi beliau radhiyallahu anhu menginginkan memulai dari bulan al-muharram. karena itu adalah bulan haram, karena itu adalah waktu datangnya para jamaah haji di atas punggung-punggung onta. maka tahun hijriyah dimulai dari bulan muharam. فضيلة الشيخ العلامة صالح بن فوزان الفوزان حفظه الله تعالى : السُّـــــؤَال ُ:لا شك أن شهر الله المحرم شهرٌ له مزيته ومكانته وبه تفتتح هذه السنة، نريد من فضيلتكم بيان فضل هذا الشهر وما يُشرع فيه، وأيضًا فضل يوم عاشوراء؟ الجَـــــوَاب ُ: أما افتتاح السنة فهو أمر إصطلاحي في عهد عمر- رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - لما وضع التاريخ الهجري من أجل ضبط الرسائل التي تأتيه من عماله، كانت تأتيه رسائل لا يدري متى صدرت ومتى كتبت، فوضع - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - التاريخ وجعله يبدأ من شهر المحرم، لأنه الشهر الذي يقدم فيه الحجاجَّ ويعودن إلى أوطانهم، ولأنه أحب الشهور إلى الله بعد رمضان شهر الله المحرم . فبدأ التاريخ من محرم، وإن كانت الهجرة في أثناء السنة؛ وقعت في أثناء السنة لكنه - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - أراد أن يجعله من بداية محرم، لأنه شهرٌ حرام ولأنه وقت قدوم الحجاجَّ في وقته على ظهور الأبل، فبدأ السنة الهجرية من شهر محرم . urutan 12 bulan hijriyah dan arti dari nama bulan-bulan tersebut baca juga:jadi daya tarik utama, tampilkan keindahan spektakuler. ini wisata incaran saat orang datang ke palembang kalender penanggalan islam dikenal dengan sebutan hijriyah. di mana awal bulan hijriyah tahun ini baru saja kita memasukinya dua hari tadi, yakni dalam konversi masehinya tanggal awal bulan hijriyah kita adalah hari rabu, 26 juni 2025 m. kalau tahun baru masehi diawali dengan 1 januari, nah kalau tahun hijriyah diawali dengan muharrom.sayangnya masih banyak diantara kita yang belum tahu nama-nama urutan bulan hijriyah, apalagi apa makna arti bulan-bulan hijriyah tersebut.atas dasar itu, dalam postingan kali ini ana sengaja membuat tulisan berjudul : nama dan urutan bulan hijriyah serta arti dari bulan-bulan tersebut baca juga:jaringan jalan tol sumsel: akses lebih cepat, ekonomi melesat 1. muharrom artinya : yang diharamkan. dinamakan demikian karena di bulan tersebut diharamkan melakukan peperangan dengan haram berat. juga perbuatan ma'shiat maupun kebaikan akan dilipatkaligandakan baik pahala maupun dosanya, dibandingkan dosa dosa maupun ketaatan yang dilakikan diluar bulan-bulan haram, termasuk muharrom. 2. shofar artinya : kosong. disebut demikian karena biasa orang arab terdahulu terutama lelakinya pergi keluar rumah baik untuk berniaga atau berperang dalam waktu lama, sehingga rumah-rumah mereka menjadi kosong tak berpenghuni. baca juga:sudah ada sejak 50 ribu tahun silam, ini 2 wisata alam paling keren di sumsel 3. robi’ul awwal berasal dari kara robi’ artinya menetap. dinamakan demikian dikarenakan biasanya dahulu para pemuda yang tadinya pada pergi merantau jauh, akan kembali menetap (mudik) ke rumahnya masing masing di bulan robi’ul awwal ini. 4. robi’ul aakhir dihubungkannya kata aakhir pada bulan robi’ul aakhir ini karena biasanya ini adalah masa-masa akhir mereka menetap di rumahnya setelah datang di robi’ul awwal. (jadi mereka bersiap aoan berangkat merantau kerja kembali) baca juga:kejar pertumbuhan angkat ekonomi, jalan tol ini jadi bintang transformasi infrastruktur di sumsel 5. jumadil awwal /jumadil uulaa bermakna: masa awal musim kering. dikarenakan mereka saat itu biasanya mulai memasuki musim kering, air membeku, semakin sulit didapat. 6. jumadil aakhir / jumadits tsaaniyah bermakna : masa berakhirnya musim kering, yang awal terjadi di jumadil awwal tersebut. 7. rojab berasal dari kata tarjiib yang bermakna pengagungan. dinamakan demikian karena ini bulan yang sangat diagungkan oleh orang arab dan bahkan dilarang keras perang pada bulan ini seperti larangan pada bulan muharrom. baca juga:dokter turun ke desa: idi muara enim gelar bakti sosial kesehatan di ulak bandung 8. sya’ban bermakna : berkelompok, jamaknya : sya’aabin dan sya’banaat. dinamakan demikian sebab saat itu dulu biasanya banyak suku suku yang berkumpul untuk berperang, atau berkelompok untuk mencari nafkah dan lain-lain di bulan sya'abn ini. 9. romadhon artinya : terik panas matahari. dinamakan demikian karena puasa yang wajib dilakukan di saat lagi hebat hebatnya terik panas matahari. ada juga yang mengatakan karena di bulan ini dosa-dosa dibakar. baca juga:visi besar sumsel: hijau, cerdas, dan berdaya saing global,ini pembangunan yang dilakukan! 10. syawwal maknanya kebahagiaan. unta yang sedang melakukan kawin dan merasa senang. dalam bahasa arab dikatakan : syaalat al ibil lit thiroq, artinya : onta yang menaikkan ekornya saat kawin. saat ini setelah datangnya islam maka syawwal pun disebut bulan kegembiraan, karena ditandai dengan masuknya awal ‘idul fithri. 11. dzul qo’dah dzuu artinya : pemilik, dan qo’dah artinya duduk. dinamakan demikian karena pada bulan ini biasanya kaum lelaki arab yang telah lelah dari atau berperang, maka saat inilah mereka dengan duduk berlama-lama di rumah-rumah mereka. baca juga:angkutan batu bara kembali berulah, jalan nasional amblas 12. dzul hijjah hijjah atau hajjah maknanya haji. dinamakan demikian karena pada bulan inilah disyari’atkannya haji bagi yang mampu. dari dua belas bulan hijriyyah, maka ada empat bulan yang disebut bulan haram. ini disebut dalam ayat berikut: ...مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ‘diantaranya (dari dua belas bulan yang allah tetapkan -pent) terdapat empat bulan haram...“’ (qs. at taubah : 36). termasuk empat bulan haram adalah : baca juga:realisasikan visi membara dan target pad rp1 triliun dzulqo’dah dzulhijjah muharrom rajab dalilnya sabda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut: السَّنَةُ اثْنا عَشَرَ شَهْرًا مِنْها أرْبَعَةٌ حُرُمٌ: ثَلاثَةٌ مُتَوالِياتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وذُو الحِجَّةِ، والمُحَرَّمُ، ورَجَبُ مُضَرَ ‘... satu tahun terdiri atas dua belas bulan, empat bulan diantaranya adalah bulan-bulan haram. tiga bulan (diantaranya waktunya) secara berturut-turut, yaitu : baca juga:tertibkan parkir rumah sakit: pontensi pad rp100 juta per bulan (1) dzulqa'dah, (2)dzulhijjah, (3)muharrom, (4) dan yang lainnya (bulan ke 4 dari bulan haram rentang waktunya tidak berurutan dari tiga bulan yang sebelumnya itu -pent) yakni rajab mudhor ...“ *hsr. bukhori [4406], muslim [1679]. penjelasan singkat tentang rajab mudhor yang disebut pada hadits di atas bulan rajab pada hadits di atas disebut sebagai rajab mudhor, karena dulu suku mudhor dikenal suku yang paling memuliakan bulan rajab dibanding suku lainnya. *umdatul qari [xxvi:305]). baca juga:aksesibilitas kawasan industri terbantu hadirnya tol bengkulu apa maksud bulan haram itu ada banyak penjelasan ulama, namun diantara yang terbaik penjelasannya adalah apa yang disampaikan oleh ibnu ‘abbas rodhialloohu ‘anhu saat menjelaskan ayat di bawah : فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ‘maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan haram yang empat itu“ qs at taubah : 36) kita tahu berbuat zholim itu di bulan apa saja tentu haram. namun pada ayat di atas allah menspesialkan larangan berbuat zholim di bulan haram. memangnya ada apa di bulan haram itu sampai ada pengkhususan larangan berbuat zholim di bulan-bulan itu saja penjelasan ibnu ‘abbas rodhiallohu ‘anhum di bawah akan bisa memberikan penjelasan kepada kita, sekaligus juga dapat dijadikan referensi mendefinisikan apa bulan haram itu. baca juga:sumsel bukan lagi pelengkap, tapi pemain utama, jadi sorotan nasional berikut penjelasan beliau : في كلهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعظم حرماتهن، وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم. ‘(maksud ayat) ‘janganlah kalian menganiaya diri kalian’ itu dalam seluruh bulan. (namun) selanjutnya allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram, dan allah pun mengagungkan kemuliaannya. allah juga menetapkan perbuatan dosa dosa yang dilakukan di bulan haram lebih besar dosanya ( dibandingkan dengan perbuatan dosa yang dilakukan di luar bulan-bulan haram -pent.) sebaliknya allah menjadikan amal sholih dan pahalanya lebih besar (jika dilakukan di bulan haram, dibandingkan amal sholih yang dilakukan di luar bulan-bulan haram -pent.) *tafsir ibnu katsir (iii:315). apa yang dikatakan oleh ibnu abbas rodhialloohu 'anhu di atas juga hampir senada dan seirama dengan perkataan ulama lainnya setelah beliau, diantaranya hal semacam ini dikatakan oleh : baca juga:sudah ada sejak 50 ribu tahun silam, ini 2 wisata alam paling keren di sumsel diantara hukum bulan muharram " qotadah rohimahulloh (tafsir ibnu katsir: iii:315). ibnu katsir rohimahulloh itu sendiri (tafsir ibnu katsir (iii:315). ibnu rojab rohimahulloh (latho’iful ma’arif [hal. 207]). syaikh as sa'di rohimahulloh (taisir karimir rohman, [hal. 372-373] salah satu perkara yang ditekankan keharamannya di bulan haram sehingga disebut bulan haram adalah haram melakukan peperangan. maka dulu orang orang arab yang suka perang pun jika memasuki bulan haram, mereka menghentikan peperangan. baca juga:wisata alam melihat burung langka di sumsel, ini lokasinya! keharaman perang di bulan haram ini juga dijelaskan diantaranya oleh syaikh bin baaz rohimahulloh sebagaimana terdapat dalam dengan mengkaji penjelasan para ulama tentang makna bulan haram tersebut, maka kita dapat merangkum bahwa empat bulan itu disebut bulan haram karena: * bulan-bulan tersebut termasuk bula yang special yang ditetapkan allah, dan karenanya allah amat memuliakannya. •di bulan-bulan tersebut segala perbuatan dosa akan dilipat gandakan dosanya dibanding dosa yang dilakukan di luar bulan itu. karena disebut bulan haram, sebab keharaman di bulan itu lebih dahsyat sangsi hukumnya dari allah. •sebaliknya segala amal kebajikan yang dilakukan di bulan bulan tersebut, akan dilipat gandakan pahalanya dibandingkan dengan amal kebajikan yang dilakukan di luar bulan-bulan haram itu. baca juga:lagi liburan di sumsel, ini rekomendasi wisata instagramable untuk kamu! karenanya dianjurkan kamu di empat bulan itu lebih meningkatkan ibadah wajib dan menambah ibadah sunnah , seperti : membaca al qura’n, sholat sunnah, puasa sunnah, dzikir syar’i, shodaqoh, walhamdu lillaahi robbil ‘aalaminn, wa shallallahu ‘alaa muhammadin. wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada allah, dan perhatikanlah perjalanan hari-hari, karena sesungguhnya perjalanan hari (siang dan malam) akan terus berlalu mengantarkan akhir perjalananmu, yaitu negeri akhirat. baca juga:angkutan batu bara kembali berulah, jalan nasional amblas maka berbahagialah bagi seseorang yang dapat mengisi waktunya dengan sesuatu yang dapat mendekatkan dirinya dengan allah ta'ala, berbahagialah bagi seseorang yang menyibukkan dirinya dengan ketaatan dan menghindari maksiat. berbahagialah bagi seseorang yang meyakini adanya hikmah-hikmah allah yang agung dan rahasia- rahasia-nya (yang dia ketahui), dengan melihat kepada silih bergantinya perkara-perkara dan keadaan-keadaan. يُقَلِّبُ اللهُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لأُوْلِي اْلأَبْصَارِ “allah mempergantikan malam dan siang. sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.” [qs. an-nuur/24 : 44]. wahai sekalian manusia, sesungguhnya pada hari ini kamu berpisah dengan tahun yang telah lalu, yang menjadi saksi. dan kamu akan menyambut tahun yang akan datang, tahun yang baru, maka apakah yang telah kamu tinggalkan untuk tahun kemarin. dan dengan apa kamu akan menyambut tahun yang baru ini sebagai seseorang yang berakal hendaklah menginstropeksi dirinya, dan melihat urusannya.jika sekiranya dia telah meninggalkan lepas suatu kewajiban, maka segeralah bertaubat dan segeralah untuk memperbaiki apa yang ditinggalkannya. dan jika dia telah menzalimi dirinya sendiri dengan melakukan kemaksiatan -kemaksiatan dan hal-hal yang haram segeralah ia meninggalkannya sebelum datangnya kematian. baca juga:berada di wilayah strategis, sumsel dikepung proyek-proyek besar bangkitkan ekonomi dan jika dia termasuk orang yang diberi keistiqomahan oleh allah azza wa jalla, maka mintalah untuk tetap istiqomah sampai akhir hidupnya.[1] awal bulan telah membawa kita ketahun baru hijriyah, bulan itu ialah bulan allah al-muharam. hal ini bukanlah sesuatu yang asing lagi bagimu. tetapi ….! apakah bulan ini memiliki hukum- hukum yang harus diketahui oleh thalibul ilmi, thalibul haq dan thalibul akhirah (penuntut ilmu, pencari kebenaran dan orang yang menginginkan akhirat)? yaa … di bulan ini ada amalan- amalan yang harus diperhatikan, sebagai upaya untuk menghidupkan sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan upaya untuk memperoleh pahala serta kebaikan bagi orang yang mengajak kepada petunjuk agama.مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا “siapa yang mengajak kepada suatu petunjuk maka ia akan memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya dan tidaklah mengurangi sedikitpun dari pahala mereka.” baca juga:berada di wilayah strategis, sumsel dikepung proyek-proyek besar bangkitkan ekonomi [hr. muslim]. وَذَاتُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ والتُّقَى إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لاَ اعْتِبَارَ لِذَاتِهِ "pemuda sejati, demi allah ialah yang memiliki ilmu dan ketaqwaan tidaklah dikatakan pemuda sejati kalau tidak memiliki keduanya." hukum-hukum bulan muharom dilarang berbuat zalim di bulan itu allah azza wa jalla berfirman : إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّماَوَاتِ وَاْلأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ فَلاَتَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ أَنْفُسَكُمْ “sesungguhnya bilangan bulan di sisi allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.” [qs. at-taubah/9 : 36]. sesungguhnya allah tidak menulis di dalam lauhul makhfud yaitu pada hari penciptaan langit dan bumi, bahwa jumlah bulan di sisi allah ialah dua belas bulan. empat bulan di antaranya ialah haram (mulia) : tiga beriringan, yaitu dzulqa’dah, dzulhijjah dan muharram, serta rajab mudhar yang ada antara jumada dan sya’ban, “allah memiliki hikmah yang sempurna, yaitu ketika dia memilih utusan-utusan dari kalangan malaikat (seperti jibril untuk menyampaikan wahyu, -red), begitu juga dari kalangan manusia (yakni para rasul yang diutus allah,-red). dan allah juga mengutamakan beberapa waktu dibanding dengan waktu yang lainnya, beberapa tempat dibanding dengan tempat- tempat lainnya. dan mengutamakan sebagian bulan dengan sebagian lainnya, sebagian hari dengan sebagian lainnya.”[2] adapun tentang larangan berbuat zalim pada ayat di atas, ulama salaf berbeda pendapat. sebagian mereka ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud kezaliman adalah peperangan secara mutlak. sebagian mereka berkata –dan ini yang lebih rajih– bahwa maksud dari kezaliman dalam ayat diatas ialah dilarangnya memulai peperangan. ada juga ulama yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kezaliman di dalam ayat ialah berbuat dosa dan kemaksiatan. maka –wahai saudara-saudara seagama islam-, hendaklah kita berhati-hati dari kezaliman, baik menzalimi diri kita sendiri atau menzalimi orang lain. hendaklah kita mengingat wasiat kekal rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya :اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنﱠ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “tahukah kalian dengan kezaliman, karena sesungguhnya kezaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat.”[3] dan hendaklah kita menjaga diri dari do’anya orang-orang yang dizalimi, walaupun ia kafir atau fajir (jahat), karena sesungguhnya do’anya dikabulkan oleh allah (karena tidak ada penghalang antara dia dengan allah). ingatlah kita kepada sabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ مِنَ الْبَغِى وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ “tidak ada dari satu dosapun yang lebih pantas untuk dicepatkan siksanya bagi pelaku dosa itu baik di dunia maupun di akhirat dari pada melewati batas (kezaliman) dan memutus silaturahim” [4] di dalam syair dikatakan :وَحَسْبُكَ أَنْ يَنْجُو الظَّلُوْمُ وَخَلْفَهُ سِهَامُ دُعَاءٍ مِنْ قَسِيٍّ رُكُوْعٍ "apakah orang yang sangat dhalim itu akan selamat. padahal di belakangnya terdapat panah do’a yang siap menancap dari orang negeri qas yang sedang ruku." maka hendaklah orang-orang yang terdhalimi bergembira dengan diijabahi do’a mereka oleh allah yang maha mendengar dan mengetahui, walaupun selang beberapa waktu. hendaklah mereka senang dan tenang, yaitu bahwa orang-orang yang zalim itu akan celaka di dunia dan akhirat. dan bahwasanya allah tidaklah menyelisihi janji-nya, “akan tetapi kalian itu kaum yang tergesa-gesa”. adapun orang yang membantu orang-orang yang zalim di dalam kezaliman dan kesesatan mereka, apapun kedudukan orang-orang yang zalim itu, baik penguasa ataupun rakyat, maka ingatlah bahwa adzab yang pedih pasti akan menunggu mereka. rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : مَنْ أَعَانَ ظَالِمًا لِيُدْحِضَ بِبَاطِلِهِ حَقًّا, فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُ ذِمَّةُ اللهِ وَرَسُوْلِهِ “siapa membantu orang yang dhalim, untuk menolak kebenaran dengan kebhatilannya, maka sesungguhnya jaminan allah dan rasul-nya telah terlepas darinya”[5] hadits yang mulia diatas cukuplah menjadi peringatan dari kezaliman, baik kecil maupun besar, bagi orang yang berakal, atau orang yang mau mendengarkan, sedangkan dia menyaksikan. disunahkan puasa secara mutlak khususnya 9 dan 10 muharram rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ “puasa yang paling utama setelah puasa ramadhan adalah puasa pada bulan muharram.”[6] adapun puasa 9 muharram, maka itu disunnahkan. ibnu abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ» قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ، حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “ketika rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan (para sahabat) supaya berpuasa. para sahabat berkata : “wahai rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya hari itu adalah hari yang diagungkan oleh yahudi dan nasrani.” maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “pada tahun depan insya allah kita puasa tanggal 9”. tetapi beliau wafat sebelum datangnya tahun berikutnya”[7] di dalam hadits lain. لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ “seandainya aku mendapati tahun depan, maka aku akan puasa tanggal 9. tetapi beliau meninggal sebelum itu”[8] rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menganjurkan kepada umatnya supaya berpuasa asyura (tanggal 10 muharram). ketika ditanya tentang puasa asyura, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ ؟ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ “puasa asyura menghapus kesalahan setahun yang telah lalu.” [hr. muslim] beliau juga senantiasa melakukan puasa asyura berdasarkan hadits ibnu abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ , عَاشُورَاءَ “tidaklah aku melihat rasulullah lebih menjaga puasa pada hari yang diutamakannya dari hari lain kecuali hari ini, yaitu asyura.”[9] rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : إِنَّ عَاشُورَاءَ يَوْمٌ مِنْ أَيَّامِ الهِ “sesungguhnya asyura merupakan hari diantara hari-hari allah.” [hr. muslim] benarlah bahwa asyura merupakan hari-hari allah, yang pada hari itu al-haq mendapatkan kemenangan atas kebatilan. orang-orang mukmin yang sedikit mendapatkan kemenangan atas orang-orang kafir yang banyak. pada hari itu pula allah menyelamatkan nabi musa ‘alaihis sallam dan kaumnya dari kejaran fair’aun. maka berpuasalah nabi musa ‘alaihis sallam sebagai wujud syukur kepada allah. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى الله بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ "dari ibnu abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata : “nabi shallallalhu ‘alaihi wa sallam tiba di madinah, maka beliau melihat orang-orang yahudi berpuasa hari ‘asyura. beliau bertanya kepada mereka : “ada apa ini?” mereka menjawab, “ini adalah hari yang baik. pada hari ini allah menyelamatkan bani israil dari musuh mereka. maka nabi musa berpuasa pada hari ini.” nabi shallallalhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “saya lebih layak dengan nabi musa dibandingkan kalian.” maka beliau berpuasa ‘asyura dan memerintahkan para shahabat untuk berpuasa ‘asyura." [hr. bukhari]. pada mulanya puasa asyura diwajibkan, tetapi setelah allah mewajibkan puasa pada bulan ramadhan, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه “barangsiapa berkehendak, silahkan berpuasa, dan barang siapa berkehendak, silahkan meninggalkan (tidak berpuasa)”. mungkin ada orang yang berkata : “bagaimana rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari asyura, mengikuti orang-orang yahudi, padahal kita diperintahkan untuk menyelisihi mereka, yaitu orang-orang yang di murkai oleh allah”. jawabannya adalah : bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berpuasa asyura pada zaman jahiliyah, bahkan orang quraisy pun berpuasa pada hari itu. jadi rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa asyura itu sebelum beliau datang ke madinah (yang disana bertemu dengan orang-orang yahudi,-red). kemudian rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenarkan khabar orang-orang yahudi, bahwa nabi musa ‘alaihis sallam berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur, karena allah telah menyelamatkan dari fir’aun. maka orang-orang yahudi pun mengagungkan hari itu. al-mazari berpendapat bahwa pembenaran nabi kepada yahudi mungkin setelah nabi diberi wahyu tentang kebenaran mereka, dan kabar itu telah sangat masyhur pada beliau. atau mungkin orang yahudi yang telah masuk islam, seperti ibnu salam, telah mengabarkan kepada nabi tentang kebenaran kabar tersebut, kesimpulannya, bahwa nabi melakukan puasa asyura bukanlah karena mengikuti orang yahudi, karena rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berpuasa sebelum rasulullah pergi ke madinah. dan waktu itu menyamai ahli kitab dalam perkara yang tidak dilarang secara syar’i. kaidah muwafaqah (menyamai) mewujudkan adanya tasyabuh (menyerupai) rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah menyamai yahudi dalam mengagungkan hari asyura dengan cara mereka. bahkan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelisihi mereka, yaitu dengan (niat) melakukan puasa satu hari sebelum asyura yaitu tanggal 9 muharram. adapun puasa setelahnya yaitu 11 muharram , ini berdasarkan hadits rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا “berpuasalah pada hari asyura dan selisihilah orang yahudi, puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” hadits ini disebutkan oleh syaikh al-albani di dalam ta’liq (komentar) nya terhadap shahih ibnu khuzaimah juz 3 no. 290, bahwa sanadnya dha’if, karena kejelekan hafalan abu laila, dan atha’ serta yang lain menyelisihinya juga. bahkan ath-thahawi dan baihaqi meriwayatkan dari ibnu abbas secara mauquf (dari perkataan ibnu abbas) dan sanadnya shahih. sekarang jelaslah tentang kelemahan orang yang menyatakan bahwa puasa asyura itu bertingkat- tingkat. yang paling tinggi tingkatannya adalah puasa sebelum ataupun sesudahnya. dalam hal ini perkataan ibnu abbas menjadi penguat puasa pada tanggal 9 muharram dan 10 muharram dalam rangka untuk menyelisihi orang yahudi. inilah pendapat yang dipilih syaikhul islam ibnu taimiyah di dalam fatawa juz 25 hal. 313. wallahu a’lam peringatan tentang hadits dhaif yang berkaitan dengan keutamaan asyura مَنْ وَ سَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ “siapa yang memberikan kelonggaran (nafkah) kepada orang yang menjadi tanggungannya pada hari asyura, maka allah akan memberikan kelonggaran kepadanya selama setahun penuh”. hadits dhaif sebagaimana disebutkan di dalam kitab tamamul minnah oleh syaikh al-albani hal. 412 مَنِ اكْتَحَلَ بِالإِثْمِدِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ لَمْ تَرْمِدْ عَيْنُهُ أَبَدًا “siapa yang bercelak dengan itsmid pada hari asyura, dia tidak akan terkena penyakit mata selamanya” hadits maudhu (palsu) sebagaimana di dalam kiat adh-dhaifah no. 224 maka sikap ahlu sunnah wal jama’ah di dalam menghadapi hari asyura adalah bahwa asyura bukanlah hari untuk senda gurau ataupun untuk mencela. akan tetapi yang sunnah ialah melakukan puasa, sebagaimana rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari itu, bahkan menganjurkannya. dan terkutulah ahli bid’ah (yang membikin berbagai bid’ah pada hari yang mulia ini) كَانَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ يُعَظِّمُهُ وَيَدْعُوْ بِرُضَعَائِهِ وَرُضَعَاءِ فَاطِمَةَ وَ يَتْفُلُ فِي أَفْوَاهِهِمْ وَيَأْمُرُ أُمَّهَاتَهُمْ أَلاَّ يُرْضِعْنَ إِلىَ اللَّيْلِ “rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengagungkan hari itu dan memanggil bayi-bayi yang menyusui milik beliau dan fathimah, kemudian beliau meludah di mulut mereka dan memerintahkan ibu mereka agar tidak menyusuinya sampai malam.” hadits dhaif, sebagaimana disebutkan di dalam kitab shahih ibnu khuzaimah no. 2089. akhirnya, inilah yang bisa kami ketengahkan tentang pembahasan penting yang berhubungan dengan bulan muharram. jika pembaca menginginkan pembasahan yang lebih luas bisa melihat kitab-kitab fikih induk dan kitab-kitab akidah yang membantah ahli bid’ah dan kitab-kitab lain yang membahas masalah ini. dan juga hendaknya melihat kitab ra’sul husain karya syaikhul islam ibnu taimiyah, kitab istisyhadul husain karya ibnu katsir, dan kitab al-awashim minal qawashim karya ibnul arabi al-maliki. sehingga bisa mengetahui hakikat peristiwa musibah husain bin ali menurut pandangan ahlus sunnah wal jama’ah. dan juga mengetahui seberapa besar bid’ah-bid’ah dan kemungkaran-kemungkaran yang dilakukan oleh orang-orang syi’ah rafidhah, yang mengatas namakan kecintaan kepada ahlul bait dan pembelaan kepada mereka dengan merusak sejarah islam. dan agar mengetahui berdasarkan ilmu, tentang sejarah husain radhiyalahu ‘anhu dan riwayat-riwayat yang menceritakan tentang musibah yang besar itu. yang hingga kini terus menerus umat harus membayar harga musibah tersebut. semua itu mereka lakukan dengan mengatas namakan ahlul bait dan penghapusan dosa terbunuhnya husain dengan cara membunuh ahlu sunnah wal jama’ah, mengadakan propaganda- propaganda untuk melawan ahlus sunnah, dan menanamkan rasa takut di hati mereka. maka semoga allah membinasakan ahli bid’ah dan ahli ahwa, yang mereka itu membunuhi umat islam tetapi membiarkan para penyembah berhala. kita memohon kepada allah semoga dia menyelamatkan kita dari bid’ah-bid’ah dan dari perkara-perkara yang diadakan di dalam agama. (diterjemahkan oleh abu aminah ady abdul jabbar dari majalah al-ashalah, hal.67-73, no. 11, 15 dzulhijjah 1414h) [disalin dari majalah as-sunnah) tasu’a adalah tanggal 9 muharram. dinamakan demikian, diturunkan dari kata tis’ah [arab: تسعة] yang artinya sembilan.pada tanggal 9 muharram ini kita dianjurkan puasa, mengiringi puasa asyura di tanggal 10 muharram besok harinya. agar puasa kita tidak menyamai puasa yang dilakukan yahudi, yaitu pada tanggal 10 muharram saja. dari ibnu abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa ketika nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa asyura dan beliau perintahkan para sahabat untuk melakukan puasa di hari itu, ada beberapa sahabat yang melaporkan: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى “wahai rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 muharram itu, hari yang diagungkan orang yahudi dan nasrani.” lalu nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ “jika datang tahun depan, insyaaallah kita akan puasa tanggal 9 (muharram).” ibnu abbas melanjutkan, “namun belum sampai menjumpai muharam tahun depan, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah wafat.” (hr. muslim 1916). dari riwayat di atas, bisa kita ambil pelejaran, 1. tujuan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa tasu’a adalah untuk menunjukkan sikap yang berbeda dengan orang yahudi. karena beliau sangat antusias untuk memboikot semua perilaku mereka. 2. tujuan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam belum sempat melaksanakan puasa itu. namun sudah beliau rencanakan. sebagian ulama menyebut ibadah semacam ini dengan istilah sunah hammiyah (sunah yang baru dicita-citakan, namun belum terealisasikan sampai beliau meninggal). 3. tujuan nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam fungsi puasa tasu’a adalah mengiringi puasa asyura. sehingga tidak tepat jika ada seorang muslim yang hanya berpuasa tasu’a saja. tapi harus digabung dengan asyura di tanggal 10 besoknya. dalam fatwa islam (no. 21785) dinyatakan: قال الشافعي وأصحابه وأحمد وإسحاق وآخرون : يستحب صوم التاسع والعاشر جميعا ; لأن النبي صلى الله عليه وسلم صام العاشر , ونوى صيام التاسع . imam as-syafii dan pengikut madzhabnya, imam ahmad, ishaq bin rahuyah, dan ulama lainnya mengatakan: dianjurkan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh (muharam) secara berurutan. karena nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melaksanakan puasa di tanggal 10 dan beliau telah meniatkan puasa tanggal 9 (muharram). an-nawawi mengumpulkan beberapa penjelasan tentang hikmah dianjurkannya puasa tasu’a, para ulama dikalangan madzhab kami dan madzhab lainnya menyebutkan beberapa hikmah dianjurkannya puasa tasu’a: tujuan puasa tasu’a ini adalah menyelisihi orang yang yahudi, yang hanya melaksanakan puasa di tanggal 10 saja. ini sebagaimana disebutkan dalam hadis dari ibnu abbas radhiyallahu ‘anhuma. tujuan puasa tasu’a adalah untuk mengiringi puasa hari asyura dengan puasa di hari sebelumnya. sebagaimana nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang puasa di hari jumat saja. sebagai sikap kehati-hatian dalam menentukan kapan puasa asyura, karena ketidak jelasan munculnya hilal dan kemungkinan adanya kesalahan dalam penentuan hilal muharam. sehingga bisa jadi tanggal 9 dalam perhitungan manusia, sejatinya merupakan tanggal 10 muharam yang sebenarnya. “demi allah, jika allah memberi hidayah kepada satu orang dengan sebab perantara dirimu, hal itu lebih baik bagimu daripada unta-unta merah.” (hr. bukhari dan muslim). dengan tulisan ini kita dapat menjalan suatu ibadah dengan khusuk dengan dalil dan ilmu yang jelas semoga puasa asyuro diterimah oleh allah, amiin,amiin amiin ya rabbal alamin.
1
2
3
4
»
Last
Tag
# bulan muharram
# opini
Share
Koran Edisi Terbaru
Baca Koran Enim Ekspres 6 juli 2025
Berita Terkini
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Regional Sumsel, Jalan Tol Ini jadi Jawabannya!
Sumsel
19 menit
2 Penyebab Bulu Kucing Gampang Rontok
Lainnya
37 menit
8 Manfaat Tebu Untuk Kesehatan
Lainnya
1 jam
Mengubah Wajah Transportasi Sumsel ,Pelabuhan Modern untuk Mendukung Ekspor
Sumsel
2 jam
Sumsel jadi Provinsi Strategis di Sumatera, Palembang: jadi Pusat Konektivitas Tol
Sumsel
2 jam
Jaraknya Memang Jauh 300 Km dari Palembang, 2 Tempat Wisata Ini Dijamin Menawan
Sumsel
3 jam
Apa yang Membuat Destinasi Sejuk di Sumsel Unik? ini 2 Lokasi dan Alasannya
Sumsel
3 jam
Dari Jembatan Megah Hingga Hutan Alami di tengah Kota, Ini Tempat Wisata Instagramable di Palembang dan Sumsel
Sumsel
3 jam
Bukan Cuma Jembatan Ampera, Sumsel Juga Punya 7 Wisata Alam yang Menawan
Sumsel
3 jam
8 Langkah Agar Dapat Mengajari Anak Membaca
Lainnya
3 jam
Berita Terpopuler
Sudah ada Sejak 50 Ribu Tahun Silam, Ini 2 Wisata Alam Paling Keren di Sumsel
Enim Ekspres
22 jam
Puasa di Tanggal 9 Dan 10 Muharam
Serasan
21 jam
Visi Besar Sumsel: Hijau, Cerdas, dan Berdaya Saing Global,Ini Pembangunan yang Dilakukan!
Sumsel
23 jam
Dokter Turun ke Desa: IDI Muara Enim Gelar Bakti Sosial Kesehatan di Ulak Bandung
Enim Ekspres
22 jam
Jaringan Jalan Tol Sumsel: Akses Lebih Cepat, Ekonomi Melesat
Sumsel
22 jam
Di Sumsel Ada Surga Wisata Alam Dua Dunia: Dari Purba 50.000 Tahun hingga Buatan
Sumsel
12 jam
Berita Pilihan
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Regional Sumsel, Jalan Tol Ini jadi Jawabannya!
Sumsel
19 menit
8 Manfaat Tebu Untuk Kesehatan
Lainnya
1 jam
Mengubah Wajah Transportasi Sumsel ,Pelabuhan Modern untuk Mendukung Ekspor
Sumsel
2 jam
Sumsel jadi Provinsi Strategis di Sumatera, Palembang: jadi Pusat Konektivitas Tol
Sumsel
2 jam
Jaraknya Memang Jauh 300 Km dari Palembang, 2 Tempat Wisata Ini Dijamin Menawan
Sumsel
3 jam