3 Penjelasan Dalam Islam Mengenai Telinga Berdenging

Penjelasan tentang telinga berdenging dari berbagai sudut pandang. foto:Sherli--
KORANENIMEKSPRES.COM - Dalam Islam, telinga berdenging (atau dalam bahasa Arab disebut ṣafīr al-udhūn) tidak memiliki penjelasan khusus dalam Al-Qur'an atau hadis sahih yang menyatakan maknanya secara langsung, seperti pertanda baik atau buruk.
Namun, berikut ini adalah penjelasan dari berbagai sudut pandang:
1. Tidak Ada Dalil Khusus dari Al-Qur'an atau Hadis Sahih
Tidak ada ayat atau hadis yang secara eksplisit menyebut bahwa telinga berdenging adalah pertanda tertentu (misalnya, ada yang membicarakan kita, pertanda akan mendapat rezeki, dll).
BACA JUGA:Satgassus Pajak: Efisiensi atau Birokrasi Baru?
Maka menurut ulama, tidak boleh meyakini hal-hal seperti itu sebagai akidah atau kepastian, kecuali ada dalil sahih yang mendukung.
2. Pandangan Ulama dan Adat
Sebagian masyarakat Islam di berbagai daerah punya kepercayaan turun-temurun bahwa telinga berdenging berarti:
Telinga kanan berdenging → ada yang membicarakan kebaikan kita.
BACA JUGA:Kado Kesejahteraan bagi Guru Non-ASN Kemenag, Tunjangan Profesi Naik Rp500 Ribu
BACA JUGA:Kopi Sumsel Makin Menasional Seiring Sukses Tembus Pasar Ekspor: Dominan dari 3 Daerah
Telinga kiri berdenging → ada yang membicarakan keburukan kita.
Ini lebih kepada budaya atau mitos, bukan ajaran Islam.
Para ulama menekankan bahwa hal seperti ini tidak boleh diyakini sepenuhnya tanpa dasar syariat yang kuat. Ini masuk dalam kategori tathayyur (percaya pada pertanda tanpa dasar), yang dilarang dalam Islam jika menyebabkan keyakinan batil.
3. Penjelasan Medis (Pendekatan Duniawi)
BACA JUGA:Langsung Gas Palembang-Jambi Bakal Tembus 2 Jam: No Macet No Ribet!