Tol di Atas Rawa: Saat Sumsel Membangun Masa Depan di Atas Lahan yang Mustahil

Jalan tol Palindra hadir dengan teknologi VCM, membelah rawa demi konektivitas dan ekonomi Sumsel.--
KORANENIMEKSPRES.COM,---Pemerintah pusat terus memacu pembangunan jalan tol sebagai tulang punggung konektivitas daerah.
Salah satu pionirnya adalah Jalan Tol Palindra, yang jadi tol pertama di Sumatera Selatan.
Melintasi rawa dan lahan lunak, proyek ini memanfaatkan teknologi canggih Vacuum Consolidation Method (VCM).
Dengan panjang hampir 22 km, tol ini menjadi bagian penting dari jaringan besar JTTS di Sumatera.
BACA JUGA:Sumsel Jadi 'Tulang Punggung' Sumatera: 5 Daerah Ini Dihantam Tol, Ekonomi Meledak!
Metode VCM memadukan pipa penyalur vertikal, horizontal, dan pompa vakum untuk mempercepat proses konsolidasi tanah, mengurangi kadar air, dan meningkatkan stabilitas tanpa bahan kimia.
Proses konstruksinya cukup menantang, memerlukan pengurukan hingga 7 meter serta menyedot air dalam jumlah besar. Biayanya pun mencapai 1,5 kali lipat dibanding proyek tol biasa.
Jalan Tol Palindra terdiri dari tiga seksi: Palembang-Pemulutan (7 km), Pemulutan-Kota Terpadu Mandiri (KTM) (5,56 km), dan KTM-Simpang Indralaya (9,28 km).
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), tol ini bukan hanya menghubungkan daerah, tetapi juga membuka peluang besar bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Palembang dan Jambi Akan Terhubung dengan Jalan Tol Akhir 2026
Selain itu, jalan tol Palembang-Indralaya ini juga tersambung ke jalan tol Indralaya-Prabumulih sepanjan 64,5 Km yang sudah selesai dan difungsikan sejak dua tahun lalu.
Direncanakan jalan tol ini akan tersambung hingga ke Provinsi Bengkulu.