7 Ciri Anak yang Gampang Dibully

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Senin , 04 Aug 2025 - 15:23

Ada beberapa ciri anak yang gampang sekali dibully. foto:Sherli--

Pakaian, tubuh, atau cara bicara berbeda dari mayoritas

Status ekonomi rendah atau berasal dari latar belakang yang "minoritas"

Mempunyai kebutuhan khusus (fisik, mental, atau sosial)

Perbedaan ini sering dijadikan bahan ejekan.

6. Terlalu Penurut atau Takut pada Otoritas

Takut dimarahi, jadi terlalu menuruti teman

Tidak berani berkata "tidak" meskipun dimanfaatkan

Sering jadi “kaki” atau disuruh-suruh oleh teman

Anak seperti ini bisa dijadikan "korban tetap" karena tidak melawan.

7. Pernah Jadi Korban Sebelumnya

Anak yang pernah dibully sebelumnya cenderung lebih pasif dan trauma

7 ciri anak yang gampang dibully                            koranenimekspres.com - mengenali ciri-ciri anak yang mudah dibully bisa membantu orang tua, guru, atau teman sebaya mencegahnya sejak dini. 
anak yang jadi target bully biasanya menunjukkan sinyal sosial atau perilaku tertentu yang dianggap "lemah" oleh pelaku.
berikut ciri-cirinya secara umum:
1. kurang percaya diri
baca juga:hari-hari ini masa depan sumsel telah dimulai: berjalan di tol, pelabuhan hingga energi
baca juga:7 cara bijak membantu anak menghadapi bully oleh guru
takut berbicara di depan orang
sering menunduk atau menghindari kontak mata
ragu-ragu dalam bertindak
pelaku bully cenderung memilih anak yang tampak tidak yakin dan mudah dikendalikan.
baca juga:ini dia dampak dari anak yang dibully
baca juga:alasan mengapa seseorang suka ngebully orang sekitarnya
2. cenderung menyendiri
tidak punya banyak teman dekat
lebih suka diam di sudut kelas atau bermain sendiri
tidak berani membela diri saat dijahili
baca juga:7 bahaya bullying terhadap korban, apa sajakah?
baca juga:dppkb muara enim latih 50 konselor remaja dan dewasa tekan kasus bullying
anak yang kesepian dianggap lebih "aman" untuk dibully karena tidak punya banyak pendukung.
3. mudah takut atau cemas
mudah kaget atau gelisah saat diintimidasi
takut melapor pada guru atau orang tua
baca juga:bullying di sekolah muara enim viral, polsek lawang kidul berhasil mediasi
baca juga:stop bullying, jika anak anda korbannya lakukan langkah berikut ini!
terlihat sangat terguncang setelah insiden kecil
reaksi emosional yang besar bisa jadi pemicu bagi pelaku untuk terus mengulang perilaku bullying.
4. tidak pandai membela diri secara verbal
gagap atau bingung saat membalas ejekan
baca juga:video bullying viral, polisi selamatkan masa depan pelajar melalui mediasi
baca juga:pelajar sebagai pilar utama dalam pencegahan bullying menuju generasi gemilang
tidak bisa berkata "tidak" dengan tegas
mudah terdiam saat diejek atau dihina
anak yang tidak bisa melawan balik secara verbal sering dianggap "lemah" oleh pelaku.
5. tampil berbeda secara fisik atau sosial
baca juga:selamatkan nyawa-hentikan bullying
baca juga:aksi bullying sebagai bahan bercanda di lingkungan sekolah bukti kualitas sdm dan etika pelajar anjlok
pakaian, tubuh, atau cara bicara berbeda dari mayoritas
status ekonomi rendah atau berasal dari latar belakang yang "minoritas"
mempunyai kebutuhan khusus (fisik, mental, atau sosial)
perbedaan ini sering dijadikan bahan ejekan.
baca juga:bullying di sekolah dan dampaknya bagi pelajar
baca juga:kasus bully siswi smpn 3 segayam berakhir damai
6. terlalu penurut atau takut pada otoritas
takut dimarahi, jadi terlalu menuruti teman
tidak berani berkata "tidak" meskipun dimanfaatkan
sering jadi “kaki” atau disuruh-suruh oleh teman
baca juga:tahun ajaran baru, polres muara enim sosialisasi bahaya bullying ke sekolah
baca juga:polisi: beda lelucon dengan bullying
anak seperti ini bisa dijadikan "korban tetap" karena tidak melawan.
7. pernah jadi korban sebelumnya
anak yang pernah dibully sebelumnya cenderung lebih pasif dan trauma
pelaku tahu bahwa anak ini sudah “pernah berhasil dibully”
baca juga:polisi amankan terduga pelaku bully
baca juga:cegah penyalahgunaan narkoba dan bullying
apa yang bisa dilakukan?
jika kamu mengenali anak dengan ciri-ciri di atas, penting untuk:
memberikan dukungan emosional dan ruang bicara
melatih kepercayaan diri dan keterampilan sosialnya
baca juga:antisipasi bullying di sekolah 
baca juga:hari-hari ini masa depan sumsel telah dimulai: berjalan di tol, pelabuhan hingga energi
melibatkan guru, konselor, atau psikolog bila perlu
mengajarkan cara membela diri secara asertif, bukan agresif.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 5 Agustus 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan