Muara Enim Dorong Inovasi Hortikultura Berbasis Teknologi Hijau
Muara Enim terapkan smart farming hortikultura, dorong produktivitas dan ekonomi hijau daerah.--
KORANENIMEKSPRES.COM,---Transformasi pertanian di Kabupaten Muara Enim terus berlanjut.
Data BPS 2024 menunjukkan, sepanjang 2023 produksi tanaman sayuran dan buah semusim mencapai hasil luar biasa: cabai keriting 41.570 kuintal, kubis 22.150 kuintal, dan ketimun 33.877 kuintal.
Namun, di balik angka tersebut, ada cerita tentang inovasi pertanian modern yang mulai diadopsi oleh petani lokal.
Melalui program “Smart Farming Hortikultura Muara Enim”, pemerintah daerah memperkenalkan teknologi irigasi tetes, pupuk organik cair, dan sensor kelembapan tanah yang membantu petani menghemat air hingga 40%.
Teknologi ini diterapkan terutama di wilayah Semende dan Gelumbang, sentra utama cabai dan ketimun.
BACA JUGA:Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Gelar Sosialisasi Kelembagaan Petani
Selain itu, petani muda mulai memanfaatkan platform digital untuk memasarkan hasil panen langsung ke konsumen dan restoran.
Dengan dukungan koperasi tani, kini sebagian hasil panen cabai dan tomat dikirim ke pasar modern di Palembang dan Prabumulih.
Modernisasi pertanian bukan hanya soal teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir. “Kami ingin petani berpikir seperti pengusaha—produktif, efisien, dan berorientasi pasar.
Sektor hortikultura terbukti menjadi pendorong ekonomi hijau baru di tengah upaya daerah mengurangi ketergantungan pada tambang.
BACA JUGA:Dorong Kemandirian Desa Lewat Pelatihan Pertanian Terpadu dan Pengolahan Sampah di Pangkalan Babat
Dengan produksi lebih dari 250 ribu kuintal dan peluang pengolahan pascapanen, Muara Enim siap menjadi ikon pertanian modern Sumatera Selatan.
Langkah inovatif ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat posisi Muara Enim dalam menghadapi tantangan iklim dan pasar global yang dinamis.