Dorong Efisiensi, Batchdriling Onshore Siap Dukung Ketahanan Energi

Selain meningkatkan efisiensi, metode Batch Drilling menunjukkan kesiapan tim dalam menghadapi tantangan pada proyek dengan kompleksitas tinggi.--
KORANENIMEKSPRES.COM— Inovasi di sektor hulu migas menjadi andalan dalam upaya mendukung program swasembada energi nasional.
Teknik Batch Drilling Onshore yang diterapkan di Lapangan Benuang ini diyakini lebih cepat, hemat biaya, dan aman. Menjadi langkah strategis mendukung program swasembada energi dan memperkuat efisiensi operasional serta nilai keekonomian proyek.
Inovasi Batch Drilling yang diterapkan PT Pertamina EP (PEP) Adera Field, bagian dari Regional 1 Sumatra merupakan metode pengeboran beberapa sumur dari satu lokasi yang sama (wellpad), dengan tahapan kerja dilakukan secara berurutan.
Secara sederhana, rig dan peralatan pendukungnya tidak perlu dibongkar - pasang seperti aplikasi pengeboran pada umumnya, melainkan dipindahkan secara horizontal menggunakan sistem skidding atau walking system.
BACA JUGA:PEP Pendopo Field Tanam Pinang, Dorong Ekonomi Warga
Sejak mulai berproduksi pada 2 September 2025, implementasi Batch Drilling dengan 5 sumur di Lapangan Benuang menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan.
Realisasi produksi mencapai 3.388 barel minyak per hari (BOPD) dari 4 sumur yang telah selesai dikerjakan. Angka ini jauh melampaui target awal sebesar 1.200 BOPD, dengan rata-rata produksi harian sebesar 1.552 BOPD.
Realisasi produksi ini akan bertambah lagi di akhir Oktober seiring selesainya sumur ke 5 atau sumur terakhir pada Batch Drilling Project di Struktur Benung yang saat ini telah memasuki tahapan komplesi.
Hal menunjukkan bahwa Batch Drilling tidak hanya efisien secara teknis, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produksi migas.
BACA JUGA:PEP Prabumulih Field Serahkan Bantuan Alat Pirolisis: Solusi Pertanian Bersih di Karang Jaya
Sejumlah catatan impresif tersebut tidak lepas dari sejumlah keunggulan yang dimiliki.
Dari sisi investasi, Batch Drilling mampu menghemat hingga 15 persen dari total biaya pengeboran, setara dengan USD 4,938 juta.
Sementara dari sisi waktu, metode ini menghemat hingga 24% dari total durasi operasi pengeboran, setara 66 hari, sehingga memungkinkan lebih banyak sumur dibor dalam periode yang sama.
Selain itu, teknik ini juga membantu mengatasi berbagai tantangan non-teknis yang cukup rumit di lapangan operasi.