Aspal Hijau Sriwijaya: Ketika Jalan Tol Sumsel Jadi Urat Baru Ekonomi dan Energi Masa Depan

Tol Sumsel jadi urat hijau ekonomi baru: cepat, efisien, dan menyatukan Sumatera dalam satu arah.--
KORANENIMEKSPRES.COM,—Di bawah langit Bumi Sriwijaya, bentangan jalan tol kini bukan sekadar jalur cepat, tapi simbol arah baru perekonomian Sumatera Selatan.
Setiap kilometer aspal yang terbentang menandai perubahan: dari transportasi tradisional ke konektivitas modern, dari mobil pribadi ke rantai logistik industri.
Tol Indralaya–Muara Enim hingga Prabumulih–Muara Enim dibangun bukan hanya untuk memangkas jarak, tetapi untuk menautkan pusat-pusat ekonomi baru yang dulu terpisah oleh waktu dan jarak.
Kini, waktu tempuh antarwilayah berkurang hingga separuhnya, biaya logistik menurun drastis, dan roda ekonomi berputar lebih cepat—membawa dampak langsung bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Nilai investasi triliunan rupiah yang mengalir ke proyek strategis ini menjadi bukti nyata bahwa Sumsel sedang menulis bab baru dalam sejarah infrastrukturnya.
BACA JUGA:Ekonomi Sumsel Komit Melesat melalui Pelabuhan, Jalan Tol hingga Kawasan Industri
Tol menghubungkan kawasan industri, pelabuhan, hingga pusat pariwisata.
Dampaknya langsung terasa bagi ekonomi lokal dan nasional.
Sumsel kini berdiri sebagai pusat konektivitas baru di Sumatera.
Jalan Tol Berstandar Masa Depan
Uniknya, pembangunan jalan tol di Sumsel mengusung konsep “green corridor” yang mendukung mobilitas ramah lingkungan.
Jalur ini didesain untuk mendukung kendaraan listrik, mengurangi polusi, dan mendukung proyek-proyek energi hijau seperti PLTSa Palembang dan proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim.
Pemerintah pun menargetkan tol ini menjadi bagian dari rantai logistik berkelanjutan yang memperkuat Sumsel sebagai pionir ekonomi hijau nasional.