Baca Koran Enim Ekspres Online

Tol Palembang–Bengkulu: Tanjung Enim atau Lubuk Linggau?

Popy Hislami, S.Tr.Stat., M.M (Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Muara Enim)--

Oleh: Popy Hislami, S.Tr.Stat., M.M (Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Muara Enim)

Pembangunan jalan tol trans Sumatera (JTTS) sudah menjadi salah satu agenda utama dalam rencana pembangunan infrastrutur pada era pemerintah Presiden Jokowi, termasuk proyek pembangunan ruas jalan tol Palembang-Bengkulu.

Sebagaimana diketahui bahwa pulau Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar dengan potensi ekonomi yang besar di Indonesia.

Pembangunan jalan tol tersebut diharapkan dapat mengurangi ongkos logistik dan waktu tempuh antar wilayah di Pulau Sumatera dan antar pulau (Jawa–Sumatera) yang selama ini relatif lambat. 

Pembangunan jaringan JTTS ini direncanakan untuk menghubungkan wilayah Lampung yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera hingga ke Aceh yang berada di bagian utara.

BACA JUGA:Pembangunan Tol Jor-joran di Sumsel Lebih dari Sekedar Mengkoneksikan Antar Wilayah tapi Ada Tujuan Lain

Panjang keseluruhannya ±2.704 km menurut situs Hutama Karya selaku pihak yang mengerjakan proyek tersebut.

Menurut pernyataan dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum, untuk bagian jalan Palembang-Bengkulu masih dalam proses perencanaan.

Indikatornya adalah bahwa masih ada seksi Palembang-Muara Enim sepanjang ± 54 km, kemudian Muara Enim-Lahat-Lubuklinggau sepanjang ± 115 km, serta Lubuklinggau-Curup-Bengkulu sepanjang ± 96 km.

Secara ekonomi, pembangunan tol ini memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan wilayah. Pada tahun 2024, perekonomian Provinsi Bengkulu tumbuh sebesar 4,62 persen, meningkat dari 4,28 persen pada tahun sebelumnya.

BACA JUGA:2 Tol Vital di Sumsel Dikebut: Prabumulih-Muara Enim dan Palembang-Betung Penopang Ekonomi Nasional

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (9,39 persen), menunjukkan peningkatan aktivitas sektor pariwisata dan jasa seiring membaiknya aksesibilitas wilayah.

Sementara itu, Provinsi Sumatera Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen (sedikit melambat dari 5,08 persen pada 2023).

Tiga lapangan usaha utama yang menopang ekonomi provinsi ini adalah industri pengolahan (4,39 persen), pertambangan dan penggalian (3,33 persen), serta pertanian, kehutanan, dan perikanan (2,59 persen).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan