Revolusi Sumsel: Dari Jalan Tol hingga Energi Hijau, Babak Baru Ekonomi Nusantara Dimulai!
Sumsel bertransformasi lewat proyek tol, pelabuhan, dan energi hijau menuju pusat ekonomi baru Indonesia.--
KORANENIMEKSPRES.COM---Sumatera Selatan kini berdiri di panggung utama revolusi infrastruktur terbesar dalam sejarahnya.
Dalam waktu singkat, ratusan triliun rupiah investasi mengalir membangun proyek strategis lintas sektor.
Bukan sekadar jalan tol dan pelabuhan, tapi transformasi menuju konektivitas ekonomi masa depan.
Sumsel kini menjadi simpul vital yang menyatukan barat dan tengah Indonesia lewat jalur logistik modern.
BACA JUGA:Negara Investasi Ratusan Tahun ke Masa Depan Lewat Jalan Tol di Sumsel sebagai Konektivitas Regional
Empat proyek tol besar kini menjadi motor penggerak utama pembangunan: Jalan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung, Betung–Tempino–Jambi, Simpang Indralaya–Muara Enim, serta Lubuklinggau–Curup–Bengkulu.
Keempatnya membentuk jaringan jalan bebas hambatan yang menghubungkan kota-kota strategis di Sumsel dan membuka akses baru menuju provinsi tetangga seperti Jambi, Bengkulu, dan Lampung.
Dampaknya terasa langsung pada perekonomian daerah. Biaya logistik menurun drastis, arus distribusi barang menjadi lebih cepat, dan daya saing produk lokal meningkat.
Tak hanya industri besar, sektor pertanian dan pariwisata pun ikut terdongkrak. Hasil bumi seperti karet, sawit, dan kopi kini bisa sampai ke pasar dalam waktu singkat, sementara destinasi wisata unggulan di Lahat dan Pagaralam semakin mudah dijangkau wisatawan.
BACA JUGA:4 Tol Baru di Sumsel Diambil Manfaat oleh 4 Provinsi
Namun, pembangunan Sumsel tidak berhenti pada jalan tol semata. Provinsi ini juga mendorong pengembangan transportasi massal ramah lingkungan.
LRT Palembang menjadi contoh sukses sistem transportasi hijau di luar Pulau Jawa. Tak hanya itu, revitalisasi jalur kereta api Kertapati–Lahat juga digarap untuk memperkuat konektivitas logistik dan mengurangi emisi karbon.
Di sektor maritim, pembangunan Palembang New Port melengkapi infrastruktur darat yang sudah ada.
Pelabuhan ini akan menjadi titik penting ekspor-impor baru Sumsel, dengan jaringan tol sebagai feeder utama untuk mengangkut hasil industri, pertanian, dan energi menuju pasar nasional maupun internasional.