Pihak Proyek Belum Tinjau Rumah Korban

RUSAK : Tiga unit rumah mengalami kerusakan setelah tertimpah crane launcher pembangunan flyover Bantaian.--

Darningsih :Saya Pikir Kiamat

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO - Pasca ambruknya balok beton girder pembangunan fly over Bantaian, Kecamatan Gunung Megang ambruk, menyebabkan menimpa gerbong kereta babaranjang dan rumah warga yang ikut terdampak mengalami rusak akibat tertimpah louncher girder. Belum dapat perhatian dari pihak manajemen PT Ricky Karya Sukses Mandiri.

Seperti rumah Tabrani (60) kondisi bangunan rumah miliknya mengalami kerusakan 70 persen. Kemudian, rumah Juliana (51) mengalami ambruk termasuk prabotan rumah hancur. Kemudian rumah milik Darningsi (43) mengalami rusak bagian teras depan rumah.

Edo Pramudia (18) anak dari Tabrani, mengaku melihat langsung kejadian itu karena waktu kejadian dirinya berhasil menyelamatkan diri.Ia Dirinya menjelaskan sebelum kejadian tepat sekitar pukul 09.00 WIB. Para petugas dan pekerja sedang berkumpul untuk memulai pengerjaan. Waktu kejadian dirinya kurang tahu persis pukul berapa. "Itu (Waktu kejadian, red) ada di video CCTV jelasnya pukul berapa," ujar Edo  menceritakan awal kejadian.

BACA JUGA:Oppo A18 Resmi Meluncur

BACA JUGA:Mau Mendapatkan Penghasilan Tambahan? Yuk, Budidaya Ikan Cupang! Begini Langkanya Agar Dapat Hasil Maksimal

Pada saat kejadian, lanjut Edo, mengaku sedang berada di rumah, begitu mendengar suara dan terlihat crane berayun hendak menimpa rumahnya. Dirinya langsung menyelamatkan diri masuk ke rumah. "Begitu terdengar suara dentuman, saya langsung melompat ke dalam rumah. Kalau tidak melompat mungkin saya sudah mati," ujarnya mengingat kejadian itu.

Ketika crane launcher menimpa rumah, Edo mengaku selamat meski tertimpa lemari. Pada saat kejadian di dalam rumah ada tiga orang. "Ado aku, ibukku. Aku  tidak sempat memperhatikan adek-adek aku tapi alhamdulillah mereka selamat. Kalau tidak saya tidak bisa mengatakannya," kata Edo.

Atas kejadian tersebut, kata dia, banyak barang-barang perabotan yang hancur dan rusak seperti motor tertimpa, TV, lemari, barang lainnya dan separuh dari rumah hancur dan mengalami retak-retak.

Sejauh ini belum ada pihak manapun yang mencoba mendata atau memberikan bantuan. Edo mengatakan ada tiga rumah yang terdampak, rumah Juliana, Darningsih dan rumahnya sendiri.

"Untuk kerugian belum bisa ditaksir. Namun melihat dampak yang ada sekitar 70 persen. Pasca kejadian ceritanya sangat parah, bahkan penerangan pun tidak ada termasuk bantuan untuk makan. Kami pun tidur di dapur karena separuh rumah hancur. Tidak ada bantuan sama sekali, kalau hujan sudah selesai kami kebasahan dan bisa saja banjir karena atap hancur," ujarnya

Dirinya berharap pihak terkait bertanggungjawab atas dampak kejadian ini terhadap rumah warga, untuk memperbaiki, mendata kerusakan dan menemui keluarga terdampak. Agar ditemukan solusinya seperti apa. "Hingga saat ini pihak pelaksana proyek belum menemui warga  yang rumahnya rusak akibat ditimpah crane launcher.,” terang Edo.

Warga terdampak lainnya, Juliana (51) mengatakan pada saat kejadian dirinya sedang berada di kebun saat pulang dirinya sudah menyaksikan rumah hancur tertimpa crane launcher.

"Tidak ada yang memberi tahu rumah hancur, sekira pukul 11.30 WIB saya pulang. Saat sedang berjalan pulang melihat rumah sudah roboh. Saya langsung menangis, di rumah tidak ada orang, hanya saya sendiri," ujar Juliana.

Tag
Share