Kadek Arel Priyatna Diminati Klub Eropa dan Asia: Haruskah Menerima Tawaran?
Kadek Arel Priyatna diminati klub Eropa dan Asia, mempertimbangkan langkah karir berikutnya.(foto ist)--
BACA JUGA:Siswa SMK Bukit Asam Raih Juara 1 Lomba Inovasi dan Kreativitas Bidang Teknologi Digital
Kedua pemain tersebut jarang diturunkan dalam pertandingan resmi, dengan alasan yang sering dikaitkan dengan popularitas klub di media sosial.
Contoh lainnya adalah Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly yang mengalami nasib serupa di Consadole Sapporo, dan bahkan Andres Iniesta, legenda Barcelona, mengalami kesulitan bermain secara reguler di Jepang.
Hal ini menegaskan bahwa klub-klub Jepang sangat mengutamakan pemain lokal mereka.
Satu-satunya pemain Indonesia yang berhasil mencatatkan kontrak sesuai dengan kemampuannya di Jepang adalah Ricky Yakobi pada tahun 1988 dengan Matsushita (sekarang Gamba Osaka).
BACA JUGA:Gunung Lawu: Destinasi Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya di Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur
Namun, karirnya terhenti setelah hanya 6 pertandingan akibat cedera.
Sebagai pengingat, pemain seperti Kadek harus mempertimbangkan semua aspek sebelum memutuskan untuk bergabung dengan klub luar negeri.
Pilihan yang tepat dapat membantu mengembangkan karirnya, sementara keputusan yang terburu-buru bisa membatasi potensi yang ia miliki.