Lestarikan Kerajinan Songket, Pemkab Muara Enim Gelar Pelatihan Mencukit
Suasana pelatihan songket--
"Kepada peserta pelatihan dan hendaknya mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin, mengikuti pelatihan secara maksimal, bersungguh-sungguh mengikuti arahan dan materi dari Instruktur," harapnya.
Ditambahkan Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Muara Enim Drs Bhakti MSi melalui Kepala Bidang Perindustrian Dr Dessy Hershanty SE MM, bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan selama tiga hari sebanyak 20 orang yang berasal dari kecamatan Muara Belida dan Lawang Kidul.
Peserta pelatihan ini rata-rata adalah memang pengrajin Songket namun mereka bukan dibidang Mencukit (membuat motif songket) hanya membuat kain Songket saja.
Padahal sebelumnya ada proses membuat pola motifnya. Dan pengrajin songket yang bisa Mencukit ini sangat langka dan sedikit sekali khususnya di Muara Enim.
BACA JUGA:Cantik Alami dengan Daun Jambu Biji, Begini Cara Penggunaannya
"Di kecamatan Muara Belida itu, cuma ada satu orang yang mampu Mencukit, makanya kita jadikan instruktur biar bisa menularkan keahliannya ke orang lain. Sebab Mencukit itu sangat rumit dan perlu kesabaran. Makanya kita lakukan regenerasi untuk anak-anak muda sehingga kerajinan songket ini bisa lestari," harap Dessy.
Sementara itu, Instruktur Kerajinan Songket Sahna (50) warga Desa Air Batu, Kecamatan Muara Belida, Kabupaten Muara Enim, bahwa memang di daerahnya belum ada yang mampu Mencukit ini, sebab memang cukup rumit dan perlu kesabaran serta keuletan.
Padahal Mencukit ini adalah sangat penting sebab jika kita tidak bisa maka tidak akan bisa membuat Songket sendiri karena ini adalah dasar sebelum benang ditenun menjadi kain Songket.
"Sebenarnya idealnya belajar Mencukit ini membutuhkan waktu sekitar 6 bulan, tetapi para peserta ini rata-rata pengrajin songket tentu agak cepat menangkapnya," ujarnya.
BACA JUGA:Merawat Mobil Warna Putih Biar Gak Pias, Ini 5 Tipsnya
Harapan kedepan, untuk lebih efektif lagi, kerajinan Songket ini bisa dimulai sejak dini usia muda sebab akan lebih cepat menangkap dan mata masih awas karena perlu penglihatan yang tajam.
Lebih bagus lagi, kata dia, kerajinan seperti bisa saja dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal atau ekstrakulikuler sekolah untuk melestarikannya.
Sebab dirinya belajar Mencukit Songket ini sejak duduk dibangku SMP.
"Saya dulu belajar sejak duduk dibangku SMP, dan belajar dengan ayuk aku sendiri. Aku belajar ini sempat sakit dua minggu karena memang rumit dan perlu ketelitian. Namun jika sudah bisa nantinya akan mudah dan mengalir saja," pungkasnya.