Kreatif dan Inovatif Ubah Limbah Daun Nanas Jadi Produk Bernilai Tinggi
Dalam upaya meningkatkan nilai tambah dari potensi perkebunan nanas di Kabupaten Muara Enim, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Muara Enim menggelar pelatihan inovasi pemanfaatan limbah daun nanas. --
KORANENIMEKSPRES.COM, MUARA ENIM – Dalam upaya meningkatkan nilai tambah dari potensi perkebunan nanas di Kabupaten Muara Enim, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Muara Enim menggelar pelatihan inovasi pemanfaatan limbah daun nanas.
Acara yang diadakan pada Selasa 20 Agustus 2024 di Desa Menanti, Kecamatan Kelekar, ini memberikan pelatihan kepada 30 warga setempat untuk mengolah daun nanas yang selama ini terbuang menjadi serat nanas yang bernilai tinggi.
Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Staf Ahli Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Irawan Supmidi, S.Pd., S.Mn., M.M., serta dihadiri oleh Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim, dr. Yunika Sari, M.Bmd.
Dalam sambutannya, Irawan menjelaskan bahwa Muara Enim merupakan salah satu daerah penghasil nanas terbesar di Provinsi Sumatera Selatan, dengan produksi mencapai 433 ribu ton per tahun.
BACA JUGA:Cegah Paham Radikalisme dan Terorisme, FKPT Sumsel Gelar Sosialisasi ke Sekolah
Hal ini membuat limbah daun nanas melimpah dan berpotensi untuk diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Daun nanas yang selama ini terbuang sebenarnya dapat diolah menjadi serat nanas, yang kemudian bisa dijadikan bahan dasar untuk pembuatan benang, kapas, tali pintal, serta berbagai produk kerajinan seperti tikar, kipas, sandal, dan tas.
Irawan menekankan bahwa harga pasaran serat nanas mencapai Rp 70 ribu per kilogram, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian desa melalui usaha kreatif industri rumah tangga.
Pj. Ketua TP PKK, dr. Yunika Sari, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan ini.
BACA JUGA:Sosialisasikan Program Sertakan Ke Perusahan Skala Besar dan Menengah
Menurutnya, tren penggunaan bahan alami dan daur ulang sedang digalakkan, baik di industri busana maupun kerajinan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia berharap pelatihan seperti ini dapat menjadi program rutin yang disesuaikan dengan potensi masing-masing kecamatan di Kabupaten Muara Enim.
Selama lima hari pelatihan, para peserta diajarkan teknik pengolahan daun nanas menjadi serat.
Serta cara memanfaatkan serat tersebut menjadi produk yang bernilai jual tinggi.