Catat Sejarah
Ilustrasi: Presiden Jokowi, Megawati dan Ganjar Pranowo.-Setpres/PDIP/Syaiful Amri/Disway.id-Disway.id----
Oleh: Dahlan Iskan
JANGAN-JANGAN sudah banyak yang lupa: salah satu tugas media adalah pencatat sejarah.
Media mencatat: "cinta pertama" Jokowi adalah Ganjar Pranowo. Ia tahu pengganti dirinya harus dari PDI-Perjuangan. Harus nasionalis. Tapi juga harus punya potensi terpilih. Dan yang terpenting: harus mau meneruskan program pembangunannya.
Ganjar ia nilai memenuhi tiga syarat itu. Tapi ia tahu tidak mudah mengawinkan Ganjar. Pelaminannya milik Megawati Soekarnoputri.
Media mencatat: Megawati menginginkan pelaminan itu untuk Mbak Puan, putrinyi.
Media mencatat: Mbak Puan hanya memenuhi satu dari tiga syarat di atas: syarat pertama. Syarat kedua masih jauh. Syarat ketiga masih belum tentu.
Media mencatat: Jokowi ingin memaksakan Ganjar naik pelaminan. Lewat cara yang pernah ia tapaki: popularitas-elektabilitas Ganjar harus tertinggi. Ganjar harus terus bergerak. Jokowi membantu pergerakan itu. Ganjar pun kian populer.
Media mencatat: Megawati tidak berkenan dengan manuver Ganjar. Dianggap mencuri start. Disindir-sindir. Sampai tidak diundang dalam pertemuan partai. Tapi Ganjar terus bergerak. Pendukungnya kian besar. Kian fanatik. Sampai Ganjar dianggap kian mbalelo pada partai. Bahkan dianggap bukan lagi banteng. Sudah jadi celeng.