Pesona Makam Soeharto di Astana Giribangun yang Jarang Diketahui Wisatawan
Makam Soeharto di Astana Giribangun menjadi tempat ziarah dan simbol sejarah kepemimpinan di Indonesia.(foto ist)--
KORANENIMEKSPRES.COM,---Terletak di kaki Gunung Lawu, tepatnya di Desa Karang Bangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, berdiri Astana Giribangun, tempat peristirahatan terakhir Presiden kedua RI, Jenderal Besar (Purn) HM Soeharto.
Kompleks pemakaman ini tidak hanya menjadi lokasi ziarah bagi masyarakat, tetapi juga memiliki makna penting sebagai simbol sejarah politik dan kepemimpinan Indonesia.
Makam Soeharto selalu ramai dikunjungi, baik pada hari biasa maupun liburan.
Pengunjung datang tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk mengenang jasa dan peran penting Soeharto dalam pembangunan bangsa.
BACA JUGA:BXSea, Destinasi Wisata Akuarium Terbesar di Tangerang Selatan!
Sebagai Presiden RI dari 1967 hingga 1998, Soeharto memimpin selama lebih dari tiga dekade dan turut mengarahkan berbagai kebijakan pembangunan yang masih diingat hingga kini.
Kendati masa jabatannya berakhir di tengah tuntutan reformasi pada 1998, warisan kepemimpinannya masih dikenang banyak orang.
Soeharto wafat pada 27 Januari 2008 dan dimakamkan di Astana Giribangun, sebuah kompleks pemakaman keluarga yang juga menjadi tempat peristirahatan keluarga besar Mangkunegaran.
Meski telah lebih dari 16 tahun berlalu, antusiasme masyarakat untuk berziarah ke makamnya tidak surut.
BACA JUGA:Aloha PIK 2 Lokasi, Tiket Masuk, Fasilitas, Destinasi Wisata Keluarga yang Seru dan Instagramable
Para peziarah, baik dari kalangan masyarakat biasa hingga tokoh-tokoh politik, kerap datang untuk mendoakan arwah beliau serta mengenang jasanya.
Pesona Astana Giribangun: Paduan Tradisi dan Modernitas
Astana Giribangun berada di ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, dengan pemandangan alam yang indah dan suasana yang tenang.
BACA JUGA:Obyek Wisata Air Terjun Lemutu Butuh Perhatian Pemerintah dan Perusahaan