Muara Enim Kalah dari OKI Soal Luas Perkebunan Karet
Malah, Kabupaten Muara Enim kalah dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) soal luas perkebunan karet. Foto: ist--
Pertanyaannya, kenapa bukan daerah Kabupaten Muara Enim perkebunan karet terluas di Sumsel?
Karena, dalam kurun waktu 5-10 tahun terakhir, petani di Kabupaten Muara Enim banyak beralih ke perkebunan sawit.
Ketika ditanya lagi kenapa beralih ke tanaman sawit?
Itu karena harga getah karet yang tak kunjung menggairahkan.
Di Kabupaten Muara Enim saat ini, harga getah karet bulanan di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.000.
Sudah lebih dari 10 tahun terakhir harga getah karet tak naik, tak menyentuh angka Rp15.000.
BACA JUGA:Bukan Talang Ubi, Ini Kecamatan yang Jadi Juara dengan Produksi Karet Terbesar di Kabupaten PALI
Parahnya, dalam tahun 2023 lalu, malah di kisaran Rp9.000.
Sedangkan harga sawit tandan buah segar (TBS) cenderung stabil, rata-rata di atas Rp2.000 per kilogram.
Itulah makanya petani karet di Muara Enim banyak beralih ke tanam sawit.
Berikut rincian luas perkebunan karet di daerah dalam Provinsi Sumsel berdasarkan data BPS Provinsi Sumsel tahun 2023 dalam publikasi sumsel.bps.go.id:
BACA JUGA:4 Daerah Unggul dalam Produksi Karet di Sumsel di 2023. Ini Data Lengkapnya!
- Kabupaten OKU Timur, 15.395 hektar
- Kabupaten OKI, 193.083 hektar