Hari Guru Momen Evaluasi dalam Keteladanan

Oleh: Supriadi, S.Pd.I.,M.Pd--

Islam adalah agama yang memposisikan seorang guru di tempat yang mulia. Guru merupakan orang yang berilmu, yang patut dicontoh oleh murid-muridnya. Oleh karena itu, seorang guru haruslah senantiasa menjaga perilaku dan etikanya agar dapat menjadi contoh bagi murid-muridnya. 

 

Guru adalah seorang yang berilmu, sedang orang yang beriman dan berilmu akan Allah tinggikan derajatnya. Allah swt berfirman dalam Al-Quran surah al-Mujadalah ayat 11:

 

  Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS al-Mujadalah: 11).   

 

Menjadi guru yang teladan merupakan sebuah keharusan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Keteladanan berasal dari kata “teladan” yang berarti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh. Sedangkan dalam bahasa Arab adalah uswan al-hasanah. Di lihat dari segi kalimatnya uswatun hasanah terdiri dari dua kata, yaitu uswatun dan hasanah. 

 

Uswatun sama dengan qudwah yang berarti ikutan, sedangkan hasanah diartikan sebagai perbuatan yang baik. Jadi uswatun hasanah adalah suatu perbuatan baik seseorang yang patut ditiru atau diikuti oleh orang lain. Keteladanan berasal dari kata “teladan” yaitu perbuatan yang patut ditiru dan dicontoh. Keteladanan berasal dari kata “teladan” berarti tingkah laku, cara berbuat dan berbicara akan ditiru oleh siswa. Dengan keteladanan ini lahirlah gejala identifikasi positif, yakni penyamaan diri dengan orang yang ditiru..

Allah SWT menjelaskan dalam QS.Al-Mumtahanah ayat 4 & 6

 

Artinya: “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya[1470]: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.

 

Akmal Hawi dalam bukunya Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam mengemukakan beberapa kriteria keteladanan guru yaitu: 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan