Tri Suryani Sosok Kunci di Balik Sukses Muara Enim Turunkan Stunting

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam sebuah acara di Swissotel Jakarta PIK Avenue bulan Agustus 2024.

Dr. Eni Zatila, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, mengungkapkan kebanggaan atas pencapaian Tri Suryani.

BACA JUGA:Stunting Turun Drastis, Pemkab Muara Enim Dapat Reward Rp6,3 Miliar

BACA JUGA:Cegah Stunting, PAMA SSBA Bersama Puskesmas Tanjung Enim Gelar Pemeriksaan Kesehatan Balita

"Dia adalah satu-satunya tenaga gizi dari Kabupaten Muara Enim yang berhasil masuk dalam jajaran tenaga kesehatan teladan nasional," ujarnya.

Inovasi Anting Permata Nusantara yang dibawa Tri Suryani meliputi berbagai kegiatan strategis dalam penanganan stunting.

Program ini tidak hanya berfokus pada rujukan medis, tetapi juga mencakup pembinaan posyandu balita di setiap desa, pengadaan peralatan antropometri, pelatihan kader posyandu, dan workshop untuk bidan desa.

Selain itu, terdapat program cooking class, pemberian makanan tambahan, pembagian sembako, serta edukasi mengenai stunting.

BACA JUGA:Sinergi Bukit Asam (PTBA) dan Pemkab Muara Enim Mencegah Stunting

"Fokus utama dari inovasi ini adalah merujuk balita stunting ke poli stunting di RSUD HM Rabain. Sebelumnya, rujukan hanya dilakukan di puskesmas," jelas Tri Suryani.

Program ini juga menangani berbagai kendala administrasi seperti ketidakadaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Kartu Keluarga (KK) pada anak-anak stunting.

Bantuan dari PT Pamapersada Nusantara sangat penting dalam program ini, terutama untuk menutupi biaya yang tidak dijamin BPJS, seperti biaya keluarga yang menemani ke rumah sakit.

"Kami pastikan bahwa semua langkah penanganan stunting dapat diakomodasi, termasuk biaya yang ditanggung oleh PT Pamapersada Nusantara. Ini adalah bentuk dukungan komprehensif dalam mengatasi stunting," tambahnya.

BACA JUGA:Dorong Kolaborasi TP PKK dan OPD Percepat Penurunan Stunting

Dengan pencapaian ini, Muara Enim mendapatkan sorotan positif, dan diharapkan dapat memotivasi tenaga kesehatan lainnya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan.