Pilih Milan, Tijjani Reijnders Hindari Risiko Cadangan di Barcelona
Martin Reijnders ungkap keputusan Tijjani bergabung dengan Milan untuk waktu bermain optimal, menolak tawaran Barcelona. (foto ist/merapivliosa)--
KORANENIMEKSPRES.COM,---Martin Reijnders, ayah sekaligus mantan pemain sepakbola, mengungkapkan bahwa putranya, Tijjani Reijnders, memiliki banyak pilihan klub sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan AC Milan.
Meskipun Barcelona menunjukkan ketertarikan, Martin menasihati anaknya untuk memilih klub yang menjamin waktu bermain yang cukup.
Dalam wawancara dengan media Belanda, Algemen Dagblad, Martin menyatakan, "Saya menyarankan anak saya untuk menolak Barcelona.
Dia bisa saja menjadi cadangan di sana, dan berisiko gagal di luar negeri seperti banyak pemain lain sebelumnya." Martin menjelaskan bahwa meski ada minat dari klub-klub Inggris, dia hanya melakukan kontak langsung dengan Barcelona melalui Deco, direktur olahraga klub tersebut.
BACA JUGA:Jepang Tampil Perkasa di Kualifikasi Piala Dunia 2026: 38 Gol, Tanpa Kebobolan!
Martin menyadari bahwa Barcelona sedang mencari pengganti untuk Sergio Busquets.
Ia merasa Tijjani tidak memenuhi kriteria yang dicari oleh Barcelona dan mengkhawatirkan kemungkinan anaknya akan terjebak di bangku cadangan.
"Saya langsung mengatakan kepada anak saya bahwa dia bukan tipe pemain yang mereka inginkan," tambahnya.
Keputusan Tijjani untuk bergabung dengan Milan terbukti menguntungkan bagi kariernya.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Harus Waspada: China Turunkan Tiga Pemain Kunci di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sebelum pindah, ia tidak pernah mendapat perhatian dari timnas senior Belanda, meskipun tampil impresif bersama AZ Alkmaar.
Namun, setelah bergabung dengan Milan pada Juli 2023 dan menjadi starter reguler, Tijjani akhirnya menjalani debut untuk timnas Belanda pada September 2023.
Jika Tijjani memilih untuk pindah ke Barcelona dan hanya menjadi cadangan, nasibnya bisa saja berakhir berbeda, termasuk kemungkinan membela timnas Indonesia, yang ditolaknya demi mimpinya untuk bermain bagi Belanda.
Keputusan yang diambilnya menunjukkan betapa pentingnya memilih klub yang tepat untuk perkembangan karier seorang pemain.