Kampung Pecinan Ketandan: Keunikan Wisata Budaya di Belakang Malioboro Yogyakarta
Kampung Pecinan Ketandan di belakang kawasan ikonik Malioboro Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang kaya dengan sejarah dan keunikan. Foto: sigit--
KORANENIMEKSPRES.COM,- Kampung Pecinan Ketandan di belakang kawasan ikonik Malioboro Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang kaya dengan sejarah dan keunikan.
Terletak di pusat kota Yogyakarta, kampung ini tidak hanya menjadi saksi bisu perkembangan kota yang terkenal dengan budaya Jawa-nya, tetapi juga mencerminkan keragaman etnis dan budaya yang ada di Indonesia.
Khususnya komunitas Tionghoa yang telah lama berasimilasi dengan masyarakat Yogyakarta.
Berikut ini ulasan koranenimekspres.com dari berbagai sumber:
BACA JUGA:Taman Pintar Yogyakarta Tempat Rekreasi dan Edukasi Terpopuler
BACA JUGA:Kuliner Wajib di Sekitar Malioboro Yogyakarta yang Harus Kamu Nikmati
1. Sejarah dan Asal Usul Kampung Pecinan Ketandan
Kampung Ketandan memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan peran penting komunitas Tionghoa di Yogyakarta.
Nama "Ketandan" sendiri berasal dari bahasa Jawa, yang secara harfiah berarti "tempat pedagang".
Hal ini merujuk pada peran awal komunitas Tionghoa di kampung ini sebagai pedagang yang memperkenalkan berbagai produk dari luar negeri, baik berupa barang-barang dagangan maupun budaya.
BACA JUGA:Pantai Ngrenehan Gunung Kidul Yogyakarta: Menikmati Panorama dan Segarnya Ikan Langsung dari Laut
Pada masa lalu, Ketandan merupakan pusat perdagangan yang ramai dengan aktivitas para pedagang Tionghoa yang menjual barang-barang dari luar Jawa.
Berlokasi strategis di belakang Malioboro, yang sudah sejak lama menjadi pusat perdagangan, membuat Kampung Pecinan Ketandan menjadi titik temu antara pedagang lokal dan pedagang asing.