Palestina yang Damai di Era Islam
KH Imam Jazuli Lc----
Tentara Salib Merusak Segalanya
Kehidupan damai yang diciptakan oleh umat Islam dirusak oleh orang-orang Kristen Eropa. Mereka adalah Tentara Salib, yang berhasil merebut Palestina dari Daulah Fatimiyah Mesir pada tahun 1099 M.
Daulah Fatimiyah sendiri memang terus melemah, karena perseteruannya dengan Abbasiyah di Baghdad dan Kekaisaran Saljuk Agung tahun 1073. Dalam kondisi Fatimiyah yang melemah ini, Tentara Salib mengambil keuntungan dengan merebut Palestina.
Tentara Salib menghidupkan kembali fanatisme agama yang berbasis Kristen Katolik. Di sanalah mereka mendirikan Kerajaan Yarussalem (Royoume de Yerussalem) pada tahun 1099. Sejak Kerajaan Yarussalem Katolik berdiri, masa lalu yang kelam terulang kembali.
Bukan hanya umat Muslim dan Yahudi Palestina, tetapi umat Kristen Ortodoks yang tinggal di Palestina juga mendapatkan perlakuan diskriminatif dari orang-orang Katolik. Selain Umat Katolik, Yahudi, Muslim dan Ortodoks menjadi masyarakat kelas dua.
Satu abad diskriminasi terjadi di Palestina, sampai datang pejuang muslim yang tangguh, yaitu Salahuddin Al-Ayyubi, yang memimpin Pertempuran Hittin pada tahun 1187. Sejak itulah, Palestina kembali dipimpin oleh umat Muslim dan kedamaian kembali hidup. Palestina kembali damai di era Ayyubiah.
Palestina di Bawah Turki Utsmani
Setelah Ayyubiah berakhir, penguasa Muslim berikutnya atas Palestina adalah Mamluk. Namun, pada 1486, pecah konflik antara Mamluk dan Turki Utsmani. Sejak itulah, pada 1516, Turki Utsmani menjadi pengusaha tunggal Palestina.