Strategi Jitu Muara Enim Perangi Stunting: Transformasi Pendidikan untuk Masa Depan

Strategi Jitu Muara Enim Perangi Stunting: Transformasi Pendidikan untuk Masa Depan. Foto: sigit--

MUARA ENIM, KORANENIMEKSPRES.COM,- Kabupaten Muara Enim terus menunjukkan komitmen nyata dalam upaya mencegah stunting melalui berbagai program inovatif. 

Salah satu program unggulan yang baru-baru ini dilaksanakan adalah Training of Trainer (ToT) Anakku Sehat, Anakku Cerdas, yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Bidang Pembinaan Ketenagaan. 

Program ini dipimpin oleh Marsip Agustam, S.Pd., M.Pd.I, dan berlangsung pada 2-6 Desember 2024 di Hotel Griya Sintesa Muara Enim.

Acara ini menjadi langkah strategis dalam membangun kapasitas tenaga pendidik sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor dalam mengatasi masalah stunting. 

BACA JUGA:Waspada Stunting Pada Anak Anda, Ini Bahayanya!

BACA JUGA:Rembug Stunting Desa Ibul: Upaya Sinergi Tuntaskan Stunting di Belida Darat

Sebagai puncak kegiatan, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang diwakili oleh Kepala Dinas, Drs. H. Rusdi Hairullah, M.Si., dan SEAMEO CECCEP, yang diwakili oleh Ith Vuthy, M.Sc., MA., Deputy Director for Programme, bersama timnya.

Penandatanganan ini menandai tonggak penting dalam kolaborasi strategis untuk menciptakan generasi sehat dan berkualitas tanpa stunting.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala BPMP Sumatera Selatan, yang diwakili Dr. Dian Ekawati, M.Pd. 

Dalam sambutannya, Dr. Dian memberikan apresiasi atas langkah kolaboratif yang dirancang secara holistik untuk menghadapi tantangan stunting di Indonesia.

BACA JUGA:Tri Suryani Sosok Kunci di Balik Sukses Muara Enim Turunkan Stunting

Dalam pidato pembukaannya, Drs. H. Rusdi Hairullah, M.Si., menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mengatasi stunting yang masih menjadi permasalahan krusial di Indonesia.

"Stunting bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga menyangkut masa depan generasi kita. Anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas adalah kunci keberlanjutan pembangunan. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga aspek kesehatan dan gizi," tegasnya.

Ia berharap program ini mampu memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kapasitas tenaga pendidik sekaligus menggerakkan kesadaran masyarakat luas akan pentingnya pencegahan stunting.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan