Ke Tempat Wisata Berhawa Sejuk Lagi Menawan di Sumsel, Ini Persiapan Harus Ada!
Kalau kamu memutuskan liburan ke tempat wisata lagi menawan di Sumsel ada beberapa persiapan yang harus ada dan jadi perhartian. Foto: kolase/net--
BACA JUGA:Ini Tempat Wisata Menawan di Sumsel, Lokasinya Berada diketinggian berhawa Sejuk
Gunung Dempo, yang terletak di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, adalah salah satu gunung paling menawan di Indonesia.
Berdiri kokoh di perbatasan antara provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, Gunung Dempo telah menjadi tujuan utama bagi para pelancong dan pendaki yang ingin menikmati pesona alam serta mengeksplorasi sejarah unik yang dimilikinya.
Sejarah Gunung Dempo: Legenda dan Kisah Mistis
Gunung Dempo tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menyimpan cerita-cerita mistis yang dipercayai oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Kenapa Pagaralam Jadi Destinasi Staycation Favorit di Sumatera Selatan.Ini 5 Alasannya!
Dalam cerita rakyat Sumatera Selatan, Gunung Dempo dikaitkan dengan dua tokoh sakti, yaitu Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat, yang merupakan leluhur dari suku-suku yang tersebar di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.
Menurut legenda, Si Pahit Lidah, leluhur Suku Basemah, mengutuk keturunan Si Mata Empat, leluhur Suku Komering dan Lampung, agar tidak dapat menginjakkan kaki di Gunung Dempo.
Hingga saat ini, para penjaga gunung melarang keturunan Suku Komering dan Lampung untuk mendaki Gunung Dempo tanpa pendampingan khusus.
Kepercayaan ini menjadi bagian penting dari tradisi lokal yang masih dipelihara hingga kini.
BACA JUGA:Cuma 30 Menit dari Pagaralam, Ini Wisata Keren yang Terkenal di Sumsel
Daya Tarik Wisata Gunung Dempo
Gunung Dempo dikenal sebagai "Metropolitannya Sumatera" karena menjadi salah satu destinasi wisata andalan Provinsi Sumatera Selatan.
Terletak di dataran tinggi Basemah, gunung ini sangat populer di kalangan pecinta trekking.
Selain itu, Gunung Dempo juga dipercaya sebagai tempat semayam leluhur, dengan puncaknya yang dijaga oleh arwah-arwah yang dipimpin oleh Puyang Raja Nyawa, sosok yang dihormati dalam kepercayaan masyarakat setempat.