Muhammadiyah Soroti Tantangan Bangsa: Agama, Korupsi, dan Demokrasi di Era Baru
Dalam refleksi tersebut, Muhammadiyah menyoroti soal agama, korupsi dan demokrasi di era baru. Foto: muhammadiyah--
NASIONAL, KORANENIMEKSPRES.COM,- Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir menyampaikan refleksi akhir tahun 2024 pada Senin 30 Desember 2024.
Dalam refleksi tersebut, Muhammadiyah menyoroti soal agama, korupsi dan demokrasi di era baru.
Sejumlah persoalan penting yang diharapkan dapat diperbaiki pada 2025 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Haedar, pembangunan fisik dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa.
BACA JUGA:Sinergi Guru dan Karyawan Muhammadiyah: Kembangkan Amal Usaha Berbasis Dakwah
Namun, ia juga mengingatkan bahwa Indonesia masih memiliki berbagai kekurangan yang membutuhkan perhatian serius, khususnya di bidang keagamaan, sosial, dan pemerintahan.
Dalam bidang keagamaan, Haedar menyoroti adanya degradasi mental, moral, dan etika hidup yang mengarah pada persoalan rohani.
“Masalah seperti judi online, narkoba, bunuh diri, dan pembunuhan di lingkungan terdekat mencerminkan adanya kegersangan rohani. Selain itu, korupsi dan berbagai persoalan sosial lainnya menunjukkan bahwa bangsa ini masih rapuh,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya agama sebagai kanopi suci yang melindungi umat sekaligus menjadi oase di tengah kekeringan spiritual.
BACA JUGA:SD SMP SMA Muhammadiyah Punya Seragam Baru Nih, Berikut Penampakan dan Maknanya
Namun, Haedar mencatat bahwa fungsi agama saat ini cenderung melemah.
Agama lebih sering diajarkan secara dangkal, bahkan menjadi hiburan semata yang melahirkan tokoh-tokoh agama populer tanpa menyentuh esensi kehidupan spiritual.
“Kita berharap pada 2025, agama lebih difokuskan pada substansi dan nilai-nilainya. Agama seharusnya hadir untuk memberikan makna hidup, bukan sekadar menjadi bentuk hiburan. Proses substansialisasi agama perlu dikedepankan agar mampu memberikan keteladanan yang nyata dalam kehidupan,” tambahnya.
Dalam konteks pemberantasan korupsi, Haedar menyerukan pemerintah untuk menunjukkan komitmen yang serius.