Pangan Sumsel Surplus: Menuju Swasembada

Langkah mulus Provinsi Sumsel menuju swasembada pangan karena surplus. Foto: sumselprov--

Palembang, koranenimekspres.com - Langkah mulus Provinsi Sumsel menuju swasembada pangan karena surplus.

Buktinya, pangan di Sumsel surplus sehingga kelebihan bisa dikirim ke Pulau Jawa untuk mendukung ketahanan pangan secara nasional. 

Itu terungkap ketika Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan di Provinsi Sumatera Selatan bertempat di Griya Agung, Senin, 13 Januari 2025. 

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi memaparkan tentang kondisi swasembada pangan di Sumsel. 

BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan Pangan Secara Mandiri, Muara Enim Dukung Swasembada Pangan 2027

Diungkapkannya, Produksi beras Sumatera Selatan tahun 2024 sebanyak 1.635.610 ton dan konsumsi sebanyak 846.060 ton sehingga surplus sejumlah 789.550 ton.

"Hal ini merupakan tertinggi sepanjang empat tahun terakhir. Komoditi pangan lain yang sudah swasembada di Sumatera Selatan adalah ikan (budidaya dan tangkap) dan telur ayam ras," jelasnya.

Selain itu, Produksi ikan (budidaya dan tangkap) tahun 2023 sebanyak 488.805 ton sedangkan jumlah kebutuhan (konsumsi) sebanyak 373.116,7 ton sehingga surplus sebanyak 115.688,3 ton. Produksi telur ayam ras tahun 2024 sebanyak 145.359.158 kg dan jumlah konsumsi sebanyak 68.715.900 kg sehingga surplus 76.643.258 kg.

"Kelebihan beras, daging dan telur ayam ras di kirim keluar Provinsi Sumatera Selatan antara lain ke Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Bangka Belitung. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan komoditi pangan yang masih kurang didatangkan dari Provinsi lain," katanya.

BACA JUGA:Pesan Camat Gelumbang dalam Musrenbangdes Sigam: Fokus pada Ketahanan Pangan dan Infrastruktur

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan beberapa provinsi untuk memenuhi kebutuhan komoditi pangan yang masih kurang, tambahnya.

Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan tahun 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 4,9% yang merupakan terbesar ke 2 di Pulau Sumatera dan laju inflasi sebesar 1,87% (yoy) pada bulan Juli 2024, sedangkan angka kemiskinan masih 2% di atas nasional yaitu 10,97%.

"Pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga pemerintah mempunyai kewajiban memenuhi pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan," katanya.

Untuk menjaga dan meningkatkan produksi pangan di Provinsi Sumatera Selatan berbagai upaya telah dilaksanakan yaitu dengan mendukung percepatan PSN  di Sumsel. 

Tag
Share