Mall Pelayanan Publik Nyaris Dilalap Sijago Merah

MELEDAK : Tampak petugas PLN melakukan perbaikan meteran PLN Mall Pelayanan Publik (MPP) Dinas Penaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Muara Enim nyaris terbakar di lalap oleh api si jago merah--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO - Diduga adanya konsleting listrik, kantor Mall Pelayanan Publik (MPP) Dinas Penaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Muara Enim nyaris terbakar dilalap oleh api si jago merah.

"Kejadiannya saat hari libur pada hari Minggu, untung hanya box meteran listrik saja yang terbakar. Belum sampai menjalar ke bangunan yang baru selesai diresmikan tahun 2023 lalu," ujar Kepala Dinas Penaman Modal - PTSP Muara Enim H Shofyan Aripanca, Selasa (9/1).

Menurut Shofyan, penyebabnya karena konsleting listrik yang mengakibatkan terjadinya ledakan pada Box Meteran listrik di kantor Dinas Penaman Modal-PTSP Muara Enim. Sehingga nyaris membakar seluruh gedung kantor Dinas Penaman Modal-PTSP Muara Enim. 

Namun kendati demikian dirinya bersyukur dalam kejadian tersebut, tidak sampai terjadi kebakaran sehingga kerugian signifikan hanya pada Box Meteran listrik milik kantor Dinas Penaman Modal-PTSP Muara Enim saja. Dan ini berkat dari adanya kesigapan petugas yang langsung melaporkan kepada pihak PLN. Sehingga dalam insiden tersebut segera di antisipasi dan tidak sampai terjadinya kebakaran.

BACA JUGA:ASN POLRI Diminta Jaga Netralitas Pemilu

BACA JUGA:Tidak Kembalikan Uang Rp225 Juta, Kades Brugo dipolisikan

Lanjut Shofyan, akibat dari insiden meledaknya pada Box Meteran Listrik dan hampir yang nyaris membakar kantor Dinas Penaman Modal-PTSP tersebut. Kini pihaknya masih sangat khawatir dan was-was atas atas kejadian itu bisa terulang kembali. Mengingat pada tegangan listik di Kantor Dinas Penaman Modal-PTSP Muara Enim dinilai masih kurang memadai, akibat rendahnya daya tegangan Listrik.

"Sebenarnya, kita sudah berupaya mengajukan penambahan tegangan daya kepada pihak PLN dari Febuari 2023, agar dapat ditambah dan dinaikan menjadi 197 ribu Volt KPA. Namun, hingga saat ini pihak PLN belum juga melakukannya dengan alasan harus menunggu 100 hari pasca pembayaran telah dilakukan," keluhnya.

Shofyan Aripanca menegaskan, atas insiden yang terjadi di kantornya tersebut, pihaknya  mendesak kepada pihak jajaran Manejeman PLN agar dapat segera merealisasikan atas permohonan penambahan daya di kantornya tersebut. Mengingat hal itu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi jajaran Manajemen PLN. Karena kantor Dinas Penaman Modal-PTSP Muara Enim merupakan salah satu pusat layanan publik untuk masyarakat secara terpadu.

"Kantor Mall Pelayan Publik kita ini, merupakan fasilitas pertama dan satu-satunya di daerah yang ada di Provinsi Sumsel ini. Apabila fasilitasnya tidak memadai akibat kurangnya daya listrik seperti ini. Tentu sangat mempegaruhi dan mengganggu setiap kinerja pada pelayanan yang ada di sini," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala ULP PLN Muara Enim Irfan Maulana saat di konfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan atas insiden yang terjadi di kantor Dinas Penaman Modal-PTSP Muara Enim tersebut. Petugasnya dilapangan telah melakukan mengambil langkah-langkah tindakan upaya mengantisipasi agar tidak terjadi konsleting secara meluas pada aliran listrik.

Mengenai masalah permohonan  penambahan daya tegangan listrik untuk di kantor Dinas Penaman Modal-PTSP, lanjut Irfan, bahwa Dinas tersebut ingin menaikkan daya menjadi 197 KVA. Sehingga membutuhkan perluasan jaringan berupa SUTM, SKTM dan Gardu 200 KVA. 

Untuk pembangunan jaringan tersebut membutuhkan waktu mulai dari pengadaan material hingga penunjukan vendor pelaksanan pembangunan jaringan.

"Untuk progres sekarang rencananya minggu depan akan dilakukan pembangunan tiang dan kabel tanah. Kita menunggu jadwal padam listrik di Kota Muara Enim. Mudah-mudahan dalam bulan ini pembangunannya bisa terselesaikan," terang Maulana.(ozi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan