Sungai Lematang Meluap, Jembatan Gantung Putus
TINJAU : Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim Suhermansyah dan pihak terkait melakukan peninjauan jembatan gantung putus di Desa Kuripan Selatan.--
Minta Dibangunkan Jembatan Permanen
63 KK Butuh Bantuan Sembako
MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO - Setelah terendam banjir selama lima hari, akses penghubung jembatan gantung putus diterjang arus Sungai Lematang. Padahal jembatan gantung tersebut satu-satunya akses jalan pintas bagi lancarnya perekonomian masyarakat di Desa Kuripan Selatan dan Desa Kuripan, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Rabu (17/1).
Menurut Jekriandi (42), warga Desa Kuripan, putusnya jembatan gantung tersebut terjadi pada hari Rabu sekitar pukul 05.00 WIB. Akibat putusnya jembatan gantung tersebut, sangat menganggu perekonomian dan aktivitas warga. Sebab satu-satunya akses yang cepat hanya melalui jembatan gantung tersebut, karena memotong jalan dan menghemat waktu.
"Coba bandingkan kalau melalui jembatan gantung tersebut ke Desa Gunung Raja, PLTU Gunung Raja, SMAN 1 Rambang Niru, SMKN Air Limau, Simpang Tel, ke jalan Lintas Sumatera sekitar 5 menit. Kalau putus seperti ini terpakso lewat jembatan PT Tel yang bisa memakan waktu sekitar 20 menitan," pungkasnya.
Kades Kuripan Selatan Insari, mengatakan jembatan gantung tersebut putus subuh tadi, awalnya hanya mengalami miring. Setelah itu seluruhnya terjungkit dan masuk ke dalam Sungai Lematang. Akibat jembatan gantung putus tersebut, sangat menganggu aktivitas peremonomian masyarakat. Seperti untuk bekerja, sekolah, ke kebun dan sebagainya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pemkab Muara Enim untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut, bila perlu yang permanen. Sehingga bisa dilintasi roda empat.
BACA JUGA:Kulit Muncul Ruam Merah Karena Biduran, Apakah Berbahaya? Jangan Diskip, ini Penjelasannya
BACA JUGA:Himbau Masyarakat Hindari Biro Travel Nakal
Selain itu, lanjut Insari, akibat banjir tersebut sekitar 63 KK di desanya terisolir. Sebab tidak semua warganya mempunyai perah. Sehingga mereka praktis tidak bisa leluasa keluar masuk rumah mencari nafkah. Untuk itu, perlunya ada bantuan sembako dan perahu terutama untuk anak-anak yang sekolah.
Hal senada dikatakan Kades Kuripan Jonsoni, bahwa jembatan gantung tersebut sangat vital bagi masyarakat sebab bisa memperpendek jarak dan waktu. Akibat banjir tersebut sekitar 200 rumah di desanya terdampak banjir. Sehingga warga kesulitan mencari nafkah.
"Banjir kali ini, merupakan yang terbesar disepanjang sejarah. Kalau biasanya tidak sampai merendam kantor desa, tapi kini arinya sampai masuk kantor desa. Namun meski banjir urusan desa tetap jalan," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Dinas PUPR, BPBD, Dinas Kominfo Kabupaten Muara Enim meninjau langsung untuk melihat kondisi akses jembatan gantung Desa Kuripan Selatan.
Dari hasil peninjauan ke lapangan sepertinya pilarnya sudah rusak dan perlu penanganan cepat apakah di perbaiki dilokasi yang lama atau dipindah ke lokasi yang baru. Untuk perbaikannya kemungkinan akan menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT) untuk penanganan yang cepat.