Girder Fly Over Bantaian Ambruk, Korban Bertambah Jadi 2 Orang Meninggal

PERAWATAN: Para korban jatuhnya balok girder fly over Bantain sedang mendapatkan perawatan di RSUD HM Rabain Muara Enim.--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.CO -  Beton Girder untuk pembangunan fly over bantaian Kecamatan Gunung Megang ambruk dan menimpa gerbong kereta babaranjang dengan tujuan Prabumulih menuju Muara Enim, Kamis (7/3) pukul 11.00 WIB. Sebanyak 9 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut, sebelumnya korban bernama Edi Saputra warga Palembang. Kemudian satu korban bernama Resto Warga Makasar mengalami luka serius dikabarkan telah meninggal dunia di RSUD dr HM Rabain. 

Informasi dihimpun, kejadian tersebut terjadi di dalam proyek pembangunan fly over Bantaian Kecamatan Gunung Megang

dibangun oleh PT Ricky Kencana Sukses Mandiri (RKSM). Dimana saat itu sedang dilakukan pengangkatan  benton grider. Namun terjadi ketidakseimbangan sehingga membuatnya jatuh. Jatuhnya balok girder tersebut dimana tepat dibawahnya terdapat kereta babaranjang tengah melintas dari arah Prabumulih  menuju Muara Enim. 

Akibat peristiwa tersebut memakan 9 korban. Dimana lima orang dibawa ke Puskesmas Gunung Megang dan empat orang dibawa ke RSUD dr HM Rabain Muara Enim. Dua orang korban yang dibawa ke RSUD dr HM Rabain meninggal dunia. 

Humas RS HM Rabain, Jauhari mengatakan korban yang dibawa ke RS HM Rabain adalah Edi Saputra warga Palembang, Resto Warga Makasar, Fadil warga Madura, dan Wahyudin warga Makasaar. "Dua pasien atas nama Edi Saputra dan Resto meninggal dunia," ujarnya. 

BACA JUGA:Hilang Kendali, Toyota Calya Tabrak Pengendara Motor

BACA JUGA:Mau Mendapatkan Penghasilan Tambahan? Yuk, Budidaya Ikan Cupang! Begini Langkanya Agar Dapat Hasil Maksimal

Sementara itu, Kepala Puskesmas Gunung Megang, Hendri Skm mengatakan lima korban yang dibawa ke Puskesmas Gunung Megang yakni Mufaridin (37) warga semarang, Tegar (23) warga Lampung, Edi Setiawan (21) warga lampung, M Budi (51) warga Palembang dan M Hidayat (51) warga Palembang. "Semua korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Prabumulih," ungkapnya. 

PPK BBJN Sumsel untuk pembangunan fly over, Surya Perdana mengatakan bahwa kronologi kejadian itu pukul 09.00 WIB sedang persiapan. Kemudian dilakukan inspeksi juga dengan PT KAI. "Pukul 09.30 WIB dilakukan proses erection lifting girder dari posisi nomor 2 ke posisi nomor 1 di ujung arah Muara Enim," bebernya. 

Namun, ada miskomunikasi sehingga dari tim launcher terlalu cepat mengangkat sehingga terjadi ketidak seimbangan. "Jadi ada yang diangkat lebih dulu sehingga tidak stabil di konstruksi launcher sehingga terguling ke kanan," ungkapnya. 

Menurutnya, kalau terkait getaran yang terjadi karena ada kereta yang melintas itu tidak terlalu berpengaruh. "Rencananya hari ini akan dilakukan pemasangan 3 balok grider. Namun karena launchernya rusak maka harus diperbaiki dulu atau didatangkan lagi, karena alat itu untuk mengangkut grider," bebernya. 

Menurutnya, setidaknya membutuhkan waktu sekitar satu bulan dan untuk membuat lagi grider yang rusak. "Kalau mengganggu proses sudah jelas, tapi diusahakan selesai tepat pada waktunya, itu sekitar bulan juni tahun ini," ulasnya. 

Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra SH SIK MM mengatakan bahwa para korban sudah dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. "Ini adalah insiden kecelakaan kerja dimana ada kereta api dari arah Prabumulih menuju ke Muara Enim yang tertimpa grider proyek pembangunan fly over," tukasnya. 

Pihaknya berkoordinasi dengan PT Kai untuk evakuasi kereta karena menutup akses jalan umum namun sudah bisa dilintasi karena gerbongnya ditarik. "Untik korban itu berasal dari pekerja proyek dan PT KAI," pungkasnya. (ozi)

Tag
Share