Keren, Ambung Ujan Mas Diakui sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Muara Enim
Staf Ahli Politik dan Keamanan (Polkam) Kemenkumham RI, Drs. Ibnu Chuldun, M.Si menyerahkan sertifikat Ambung Ujan Mas sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Kabupaten Muara Enim kepada Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali.(foto ist)--
KORANENIMEKSPRES.COM, PALEMBANG – Dalam sebuah acara bergengsi yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta Palembang, Ambung Ujan Mas resmi terdaftar sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Kabupaten Muara Enim.
Acara yang merupakan bagian dari Mobile Intellectual Property Clinic (MIPC) Kemenkumham RI ini turut menyoroti pesona Batik Kujur dan Kopi Robusta Semendo, dua produk lokal yang semakin mendapat perhatian di tingkat nasional.
Kegiatan ini dibuka oleh Staf Ahli Politik dan Keamanan (Polkam) Kemenkumham RI, Drs. Ibnu Chuldun, M.Si., yang menyampaikan pujian khusus kepada Pj. Bupati Muara Enim, Dr. H. Ahmad Rizali, M.A.
"Keberhasilan ini menunjukkan betapa kayanya budaya dan produk lokal kita. Batik Kujur dan Kopi Robusta Semendo adalah bukti nyata dari kekayaan intelektual dan potensi geografis Muara Enim," ujar Ibnu Chuldun.
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Berbagi Kebahagiaan Idul Adha dengan Pembagian Daging Kurban kepada Masyarakat
Penyerahan sertifikat kekayaan intelektual komunal Ambung Ujan Mas menjadi momen puncak acara, menambah daftar panjang kekayaan intelektual Muara Enim yang telah diakui.
Sebelumnya, produk lokal seperti Tengkiang dan Kue Gunjing juga telah mendapatkan pengakuan serupa.
Acara yang dihadiri oleh 300 UMKM se-Sumatera Selatan ini juga menampilkan pameran dan peragaan busana.
Didukung oleh PT. Bukit Asam, kegiatan ini bertujuan memberikan konsultasi dan pendampingan mengenai Hak Kekayaan Intelektual (Haki) serta Indikasi Geografis (IG) kepada para pelaku usaha.
BACA JUGA:Jaga Ketersediaan Sembako, Muara Enim Kembali Gelar OPM
"Kami berharap kegiatan ini dapat semakin mendorong pelaku UMKM untuk mendaftarkan produk mereka sebagai kekayaan intelektual," kata Pj. Bupati Ahmad Rizali.
Pemkab Muara Enim, melalui Sentra 'Hak Kite', telah memfasilitasi pelayanan Haki di Kabupaten Muara Enim. Hingga kini, telah tercatat 60 Haki termasuk hak cipta, merek dagang, dan Haki komunal.
"Kami bangga dengan pencapaian ini dan akan terus mendukung pengembangan kekayaan intelektual lokal," ungkap Ahmad Rizali.
Batik Kujur dan Kopi Robusta Semendo bukan hanya sekadar produk; mereka adalah simbol identitas budaya dan kebanggaan lokal.