Eksplorasi Masif Pasca Alih Kelola, PHR Temukan Sumber Migas Baru di Blok Rokan

PHR temukan sumber migas baru di Blok Rokan dengan potensi produksi 3.000 BOPD pasca alih kelola.--

KORANENIMEKSPES.COM,JAKARTA--- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, terus melakukan kegiatan eksplorasi yang masif pasca alih kelola Blok Rokan pada 2021 lalu.

Hasilnya, PHR berhasil menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi produksi hingga 3.000 barel minyak per hari (BOPD). 

PHR menemukan sumber migas baru tersebut melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan, sumur eksplorasi  Astrea-1 ini merupakan sumur Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Rokan dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang memiliki objektif utama reservoir pada Formasi Pematang Upper Red Bed. 

BACA JUGA:Curi 60 Tandan Sawit, Petani di Bangun Sari Dibekuk Polisi

Sumur tersebut dibor dengan profil directional menggunakan rig pengeboran darat, ditajak pada 10 April 2024 dan mencapai kedalaman akhir pada kedalaman 7.158 kaki pada 3 Mei 2024.

Andre mengatakan, pada 5 Juli 2024, operasi Sumur Astrea-1 dilanjutkan pada tahapan Uji Kandungan Lapisan (UKL) menggunakan rig workover. Setelah dilakukan serangkaian evaluasi formasi dengan menggunakan e-line logging, PHR selanjutnya mengusulkan 2 interval UKL. 

"Pada tahapan Uji Kandungan Lapisan pertama, Formasi Pematang Upper Red Bed berhasil diperoleh laju alir minyak lebih dari 3.000 BOPD. Penemuan sumur eksplorasi ini merupakan penemuan sumur yang ketiga setelah sebelumnya penemuan migas di sumur Sidingin North-1 dan Pinang East-1 serta sumur Mibasa-1 yang mengindikasikan minyak," jelas Andre.

BACA JUGA:Genjot Penjualan, Bukit Asam (PTBA) Terus Tingkatkan Kapasitas Angkutan Batu Bara

UKL sumur eksplorasi bertujuan untuk mengetahui kandungan hidrokarbon ekonomis dari suatu lapisan dan mengetahui karakteristik reservoir yang dilakukan sesaat setelah pengeboran. UKL ini dilakukan dengan cara memproduksikan fluida melalui pipa bor.

"Jika didapatkan hidrokarbon pada saat uji kandungan lapisan, maka laju alirnya diukur untuk kemudian dialirkan menuju burn pit untuk dibakar karena keterbatasan fasilitas produksi pada tahapan eksplorasi. Hal ini umum dilakukan pada proses uji kandungan lapisan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan lingkungan dan mitigasi dampak sosial," jelas Andre.

VP Explorations PHR Suprayitno Adhi Nugroho menjelaskan, temuan migas di Astrea-1 ini merupakan hasil kolaborasi seluruh fungsi di WK Rokan dalam mendukung strategi eksplorasi Perusahaan.

BACA JUGA:Mundur dari Pj Bupati, Ahmad Rizal Pastikan Maju Bersama Shinta Paramithasari di Pilkada Muara Enim 2024

"Pengeboran sumur Astrea-1 sekaligus sebagai pembuktian konsep baru pengembangan area kompleks cluster prospek yang ada di WK Rokan dan akan dilanjutkan evaluasi bawah permukaan melihat peluang stratigraphic trap di Formasi Pematang Upper Red Bed, Sub Cekungan North Aman dan Sumatera Tengah," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan