PT Pertamina Hulu Indonesia dan BOSF Teruskan Kerja Sama Pelestarian Orangutan di Kalimantan Timur

PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) kembali melakukan penandatanganan kerja sama dalam pelestarian orangutan di wilayah Kalimantan Timur.(foto ist)--

KORANENIMEKSPRES.COM,JAKARTA– PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina dan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) kembali melakukan penandatanganan kerja sama dalam pelestarian orangutan di wilayah Kalimantan Timur.

Kerja sama kali ini berupa pemberian donasi untuk program rehabilitasi kepada 3 individu orangutan pada periode tahun 2024-2025.

 Dukungan PHI terhadap pelestarian orangutan telah berlangsung sejak tahun 2021 melalui program rehabilitasi sebanyak 3 individu orangutan yang bisa dilepasliarkan dan 3 individu orangutan yang tidak bisa dilepasliarkan.

Sejak tahun 2023 di pusat rehabilitasi Samboja Lestari di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 

BACA JUGA:Hartati Nyaris Tewas Tertimbun Tumpahan Batubara

Senior Manager HSSE PHI, Benyamin Argubie, menyampaikan bahwa kerja sama rehabilitasi orangutan dengan BOSF ini sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara kegiatan pengembangan produksi migas dan pemenuhan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL atau CSR) perusahaan.

"Selain itu, pelestarian orangutan sejalan dengan upaya perusahaan untuk mengurangi emisi karbon, melakukan efisiensi energi, konservasi lingkungan, serta kebijakan transisi energi Pertamina dan Net Zero Emission di tahun 2060," ujar Benyamin.

Benyamin menambahkan bahwa kerja sama ini dijalankan untuk mendukung program kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pelestarian orangutan dan habitatnya.

Serta turut memberikan kontribusi dan mengkampanyekan kegiatan restorasi dan lingkungan sejalan langkah pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

BACA JUGA:4 Cara Pandang Orang Tionghoa Tentang Materi

"Program ini mendukung upaya pencapaian tujuan 15 tentang melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, dan tujuan 13 tentang penanganan perubahan iklim dengan menjaga kelestarian hutan," ungkap Benyamin.

Ketua Pengurus BOSF, Dr Jamartin Sihite, menyampaikan bahwa pelaksanaan konservasi orangutan membutuhkan kerja sama semua pihak agar upaya perlindungan orangutan ini bisa berjalan dengan baik.

Menurutnya, orangutan memiliki peran penting dalam membantu meregenerasi hutan dan menjaga ekosistem hutan.

"Orangutan memiliki peran penting dalam membantu meregenerasi hutan dan menyeimbangkan kebutuhan hidup spesies lain di hutan, termasuk kebutuhan manusia akan udara segar, air bersih, dan perlindungan tanah," ujar Dr Jamartin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan