WALI Band: Kisah Sukses dari Ciputat ke Pentas Musik Indonesia

KORANENIMEKSPRES.COM,--Sejak terbentuk pada tahun 1999 di Ciputat, Tangerang Selatan, WALI telah menjadi salah satu grup musik paling berpengaruh di Indonesia.

Grup ini dikenal dengan genre pop melayu yang kental, dipadukan dengan elemen rock alternatif, arena rock, hingga power ballad yang memberikan warna unik dalam setiap lagunya.

Tidak hanya berkutat pada lagu cinta, WALI juga menyajikan karya-karya religi yang menyentuh.

Dibentuk oleh lima sahabat—Farhan Zainal Muttaqin (Faank), Aan Kurnia (Apoy), Hamzah Shopi (Ovie), Ihsan Bustomi (Tomi), dan Nunu—WALI memulai perjalanan musik mereka dengan tekad kuat dan komitmen yang tinggi.

BACA JUGA:Bullying di Sekolah dan Dampaknya Bagi Pelajar

Meski awalnya hanya berkutat di lingkup lokal, keberanian mereka membawakan irama pop melayu dalam lagu-lagu mereka berhasil menarik perhatian banyak penikmat musik tanah air.

Album debut mereka, Orang Bilang, yang dirilis pada tahun 2008, menjadi langkah awal yang gemilang.

Lagu "Dik" yang menjadi andalan album ini, dengan cepat merajai tangga lagu dan bahkan menjadi nada sambung pribadi (RBT) favorit lebih dari satu juta pengguna telepon seluler pada pertengahan tahun yang sama.

Kesuksesan ini menandai awal kejayaan WALI di industri musik Indonesia.

BACA JUGA:Perjuangan Joni Pemanjat Tiang Bendera Jadi TNI Kandas?

Tidak berhenti di sana, WALI terus menunjukkan eksistensinya dengan merilis album-album berikutnya.

Single "Cari Jodoh" dari album kedua mereka sukses besar dan bahkan memberikan mereka kesempatan untuk menunaikan ibadah umrah, sebagai hadiah dari label mereka, Nagaswara.

Pada momen Ramadan 1430 Hijriah, WALI merilis lagu religi berjudul "Mari Sholawat" yang semakin memperkuat posisi mereka sebagai band yang tidak hanya sukses dalam musik pop, tetapi juga dalam genre religi.

Namun, perjalanan WALI tidak selalu mulus.