Kreasi Jumputan Emak-emak Motif Khas Muara Enim, Bikin Orang Jepang Jatuh Cinta!

Selasa 11 Mar 2025 - 21:55 WIB
Reporter : Al Azhar
Editor : Al Azhar

Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka, bahwa karya mereka bisa dihargai bukan hanya di lokal Muara Enim, tapi juga disenangi oleh orang Jepang.

Keinginan mereka sederhana, semakin banyak orang yang mengenal dan menggunakan kain jumputan khas Muara Enim, semakin besar semangat mereka untuk terus berkarya. 

Komala Sari berharap, kedepannya, kain jumputan yang mereka buat bisa lebih banyak dipromosikan oleh PT TeL. Serta menembus pasar lokal, terutama di Kabupaten Muara Enim dan Sumsel.

BACA JUGA:Tawarkan Nilai Budaya, Sejarah dan Alam, Ini Tempat Wisata yang Mudah dijangkau di Palembang dan Sumsel

"Dengan dukungan yang lebih luas, kami semakin bersemangat untuk terus berkarya dan menghasilkan kain jumputan yang lebih banyak," ujar Komala Sari.

Sementara itu, di tempat lain di sudut Desa Gunung Raja, Kecamatan Rambang Niru, sebuah kolam ikan menjadi saksi perjalanan sukses Mendriadi, seorang petani ikan air tawar yang kini menikmati hasil kerja kerasnya.

Berkat bimbingan dan bantuan dari PT TeL, ia berhasil membudidayakan lele dan nila secara mandiri. Selain itu, ia juga sukses melakukan inovasi dengan membudidayakan magot sebagai pakan alternatif.

Mendriadi memulai usahanya pada tahun 2022 dengan dukungan dari PT TeL, yang memberikan 10.000 bibit ikan dan  kandang magot berukuran 4x5 meter, serta mesin tepung untuk mengolah magot menjadi pakan ikan.

BACA JUGA:Jadi Magnet Wisatawan Lokal dan Mancanegara, Wisata di Tengah Sungai Musi Ini Tawarkan Sejarah dan Budaya

Pemberian magot untuk menekan biaya pakan, yang sering kali menjadi tantangan utama dalam budidaya ikan air tawar.

Tiga bulan sekali, Mendriadi mampu menghasilkan sekitar 300 kg ikan lele dan nila dalam sekali panen. Ikan-ikan ini langsung dibeli oleh para pengepul dari Kota Prabumulih yang datang ke lokasi.

Hal ini tentu memberikan kemudahan dalam pemasaran dan memastikan hasil panennya selalu terserap pasar.

"Dulu, saya sempat ragu untuk memulai usaha ini. Tapi dengan dukungan PT TeL, saya jadi lebih percaya diri. Sekarang, saya tidak hanya membudidayakan ikan, tapi juga menghasilkan pakan sendiri dengan magot. Sehingga biaya operasional bisa lebih ditekan," ujar Mendriadi.

BACA JUGA:Menjelajah Sumsel: Keindahan Alam, Budaya, dan Instagramable

Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat, PT TeL tidak hanya memberikan bantuan awal, tetapi juga secara rutin melakukan pembinaan dan monitoring.

Kategori :