Bupati Muara Enim, H. Edison, menegaskan bahwa ketergantungan terhadap pertambangan harus diimbangi dengan peningkatan sektor lain, seperti industri pengolahan dan pertanian, guna menciptakan struktur ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Didukung Digitalisasi, Aktivitas Pertambangan Bukit Asam (PTBA) Makin Efektif
BACA JUGA:Polres Muara Enim Sosialisasikan Hotline Mudik Polri
Peningkatan investasi di sektor hilirisasi industri pertambangan, seperti pengolahan batu bara menjadi produk bernilai tambah, menjadi salah satu strategi utama yang terus didorong oleh pemerintah daerah.
Sektor Lain yang Mulai Berkembang
Menariknya, dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi terbesar di Kabupaten Muara Enim justru terjadi di sektor real estate yang tumbuh sebesar 8,91 persen.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan terhadap lahan dan properti, seiring dengan perkembangan infrastruktur dan investasi di daerah tersebut.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Kuliah di Akademi Komunitas Industri Pertambangan Bukit Asam, Gratis Sampai Lulus!
BACA JUGA:Pendaftaran Bakal Calon Ketua KONI Muara Enim Dibuka, Tiga Nama Mendaftar di Hari Pertama
Selain itu, sektor jasa pendidikan mencatatkan pertumbuhan 8,20 persen, diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 8,17 persen, kegiatan administrasi pemerintahan 7,35 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 7,34 persen.
Kemajuan di berbagai sektor ini mengindikasikan bahwa Muara Enim tidak hanya bergantung pada sektor tambang, tetapi mulai mengembangkan sektor lain yang dapat memberikan dampak ekonomi jangka panjang.
Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ini adalah perbaikan infrastruktur dan konektivitas yang semakin mempermudah distribusi barang dan jasa.
Tantangan dan Peluang ke Depan
BACA JUGA:Bupati dan Kapolres Muara Enim Resmikan Program Bedah Rumah
Meskipun sektor pertambangan masih menjadi penopang utama ekonomi Muara Enim, pemerintah daerah menyadari pentingnya diversifikasi ekonomi guna mengantisipasi fluktuasi harga komoditas dan memastikan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
Program-program peningkatan investasi di sektor hilirisasi, pertanian modern, serta pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi strategi yang terus dioptimalkan.