MUARA ENIM - Sejalan dengan program Pemerintah Pusat, Bupati Muara Enim H Edison menegaskan akan mendukung peningkatan kesejahteraan para petani.
Hal itu disampaikannya Bupati Muara Enim H Edisonusai mengikuti Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi Bersama Presiden RI Prabowo Subianto secara virtual di hamparan sawah Desa Tanjung Jati, Kecamatan Muara Enim, Senin 7 April 2025.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0404 Muara Enim Letkol Arm Tri Budi Wijaya, Ketua TP PKK Hj Heni Pertiwi Edison, Kepala Dinas TPHP Ulil Amri, Kepala Bulog Cabang Lahat, Kepala BPS Muara Enim, perwakilan Kementerian Pertanian RI, Camat Muara Enim, Kades Tanjung Jati, para penyuluh pertanian dan anggota Gapoktan Sumber Harapan.
BACA JUGA:Lumbung Padi Sumsel! Produksi 2,8 Juta Ton, Ini 3 Kabupaten Penghasil Beras Terbesar
BACA JUGA: Perbandingan Produksi Padi dan Beras di Sumsel, Banyuasin Juara, Prabumulih Terendah?
Bupati Muara Enim menyampaikan rasa bangga dengan hasil panen padi di hamparan sawah Desa Tanjung Jati yang mencapai 10,8 ton per hektare.
"Di sini terhampar lebih kurang 131 hektare sawah. Untuk keseluruhan, lebih kurang 1.000 hektare di 3 desa dan 1 kelurahan, yaitu Desa Tanjung Jati, Muara Lawai dan Lubuk Empelas serta Kelurahan Muara Enim," ujar Edison.
Edison mengatakan, melihat sistem yang sudah diperbaiki secara nasional, di antaranya ketersediaan pupuk dan kepastian harga yang diserap oleh bulog Rp6.500 per kg, diharapkan kesejahteraan petani akan meningkat.
"Pemerintah Pusat juga sudah memangkas rantai-rantai penyaluran pupuk dan sebagainya," katanya.
BACA JUGA:Produksi Padi dan Beras Sumatera Selatan: Kabupaten Teratas dan Terendah, Siapa Paling Unggul?
Lebih lanjut, Edison menjelaskan, Pemkab Muara Enim akan membangun Embung atau bangunan penampung air di sawah untuk menjamin ketersediaan air sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
"Jadinya, sawah tadah hujan yang tadinya hanya bisa panen satu kali satu tahun menjadi tiga kali dalam satu tahun. " jelasnya.
Edison berharap dengan hasil panen yang nantinya tiga kali satu tahun tersebut kesejahteraan petani bisa meningkat.
"Misalnya Rp6.500 per kg dikali 10 ton per hektare hasilnya Rp65 juta per hektare. Kalau tiga kali panen berarti Rp180 - 200 juta. Bersihnya Rp150 juta dibagi 12 sama dengan Rp18 - 20 juta per bulan. Intinya, mudah-mudahan dengan panen melimpah petani sejahtera," tuturnya.
BACA JUGA:Terbongkar! Rahasia Petani Bisa Panen Padi dan Ikan Sekaligus!