Ketiga, kegiatan ini juga menjadi media untuk mempererat interaksi sosial antara mahasiswa dan masyarakat desa.
Anak-anak, orang tua, hingga perangkat desa ikut terlibat dan mendukung proses pembelajaran.
Interaksi ini menciptakan suasana akrab dan saling menghargai.
Mahasiswa menjadi contoh positif yang memperlihatkan bahwa pendidikan adalah jalan menuju perubahan.
BACA JUGA:Inovasi Mahasiswa Bersinar di WMK UGM 2024: Mewujudkan Sociopreneurship Berkelanjutan
Dalam pelaksanaannya, pengajaran dilakukan secara kreatif dan interaktif agar anak-anak tidak merasa bosan.
Metode belajar sambil bermain menjadi pendekatan utama.
Lagu-lagu berbahasa Inggris, permainan edukatif, dan penggunaan flashcard menjadi alat bantu efektif.
Simulasi percakapan melalui role play juga digunakan untuk melatih kemampuan berbicara secara langsung dalam konteks yang menyenangkan.
BACA JUGA: Pj Bupati Henky Putrawan Serahkan Kunci Bedah Rumah dan Tanam Pohon Bersama Mahasiswa
Media visual seperti gambar, video pendek, dan benda-benda sekitar juga digunakan untuk memperkaya materi ajar.
Pendekatan ini terbukti efektif dalam menarik perhatian anak-anak dan membantu mereka memahami materi dengan lebih baik.
Kegiatan seperti ini sangat layak untuk terus dikembangkan dan diperluas jangkauannya.
Tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek berupa peningkatan keterampilan bahasa, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap semangat belajar dan kualitas pendidikan masyarakat desa.
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Lepas 29 Mahasiswa KKN-PPM UGM
Semoga kegiatan KKN mengajar Bahasa Inggris dapat terus menjadi bagian dari upaya nyata membangun negeri, dimulai dari desa.