MUARAENIM, KORANENIMEKSPRES.COM- Ratusan calon jemaah haji asal Kabupaten Muara Enim mengikuti kegiatan Bimbingan Manasik Haji tingkat kabupaten yang digelar pada Sabtu 19 April 2025.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Muara Enim H Abdul Harris Putra menyampaikan pesan mendalam yang menggugah hati para calon jamaah haji.
Dalam pesannya, Harris menekankan bahwa pelaksanaan ibadah haji bukan semata-mata ritual keagamaan, tetapi juga perjalanan spiritual dan ujian kebersamaan yang akan dijalani selama lebih dari 40 hari di Tanah Suci.
Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya para jemaah saling mengenal, khususnya Ketua Rombongan (Karom), Ketua Regu (Karu) dan sesama jemaah.
BACA JUGA:BRI Sediakan SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
BACA JUGA:Distribusi Tas dan Koper Jemaah Haji Muara Enim Dimulai di Gedung PLHUT Kemenag
"Selama 40 hari kita akan hidup bersama dalam satu rombongan. Maka kenalilah satu sama lain, bangun komunikasi, jaga kekompakan. Jangan merasa asing dengan sesama, karena kita semua adalah saudara dalam perjalanan suci ini," ujarnya penuh makna.
Ia juga mengingatkan bahwa ibadah haji adalah puncak dari pelaksanaan rukun Islam yang kelima, yang hanya bisa dilakukan setelah seseorang menyempurnakan rukun-rukun sebelumnya.
Oleh karena itu, Harris mengajak seluruh calon jemaah untuk meluruskan niat dan membersihkan hati dari rasa sombong maupun kedudukan duniawi.
"Hilangkan ego, lupakan status sosial. Jangan lagi merasa lebih tinggi karena jabatan atau gelar. Di hadapan Allah, semua sama. Yang membedakan hanyalah keikhlasan dan ketakwaan," tegas Harris.
BACA JUGA:Aturan Baru Jelang Musim Haji 1446 H: Saudi Perketat Regulasi Umrah dan Akses ke Makkah
Ia menambahkan, di Tanah Suci nanti, tidak ada sekat antarkelompok bimbingan.
Semua jemaah harus bersatu, saling tolong-menolong dan menjaga satu sama lain.
Perbedaan latar belakang dan asal daerah seharusnya menjadi kekuatan, bukan penghalang.
Harris juga menitip pesan khusus kepada para Karom dan Karu agar tidak hanya menjadi pemimpin administratif, tetapi juga teladan dalam menciptakan kebersamaan dan solidaritas.