Lonjakan Jumlah Pasar Tradisional di Muara Enim: Apa Rahasianya dan Kenapa Bisa Capai 1.137 Pasar di 2023?

Selasa 22 Apr 2025 - 19:58 WIB
Reporter : Al Azhar
Editor : Al Azhar

KORANENIMEKSPRES.COM— Di tengah tantangan digitalisasi dan ekspansi toko modern, Kabupaten Muara Enim justru mencatat lonjakan signifikan pada jumlah pasar tradisional atau pasar rakyat.

Jika pada 2020 hanya tercatat 127 pasar, kini jumlahnya melonjak tajam menjadi 1.137 pasar di tahun 2023, menurut data terbaru dari BPS Kabupaten Muara Enim.

Lonjakan ini menjadi sinyal positif bagi geliat ekonomi kerakyatan, terutama UMKM dan koperasi lokal yang menjadi tulang punggung transaksi di pasar-pasar rakyat.

Dalam ekosistem pasar tradisional, kegiatan jual-beli didominasi oleh pedagang kecil dan menengah, dengan sistem tawar-menawar khas yang masih lestari hingga kini.

BACA JUGA:Kirim Barang ke Pasar Global, Sumsel Rancang Pelabuhan Modern Palembnag

Pasar rakyat umumnya menjual kebutuhan pokok seperti sayur-mayur, ikan, daging, buah, hingga pakaian dan kue-kue tradisional. Uniknya, pasar ini bukan hanya tempat ekonomi berlangsung, tapi juga menjadi simpul sosial budaya masyarakat lokal.

Klasifikasi Pasar: Tipe A hingga Tipe D

Berdasarkan Permendag No. 37/M-DAG/PER/5/2017, pasar diklasifikasikan menjadi empat tipe:

Tipe A: Operasi harian, kapasitas >400 pedagang, luas minimal 5.000 m².

Tip B: Operasi minimal 3 hari/minggu, kapasitas >275 pedagang, luas minimal 4.000 m².

BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Upayakan Pembangunan Pasar Induk dan Gudang Pertanian

Tipe C: Operasi minimal 2 hari/minggu, kapasitas >200 pedagang, luas minimal 3.000 m².

Tipe D: Operasi minimal 1 hari/minggu, kapasitas >100 pedagang, luas minimal 2.000 m².

Menariknya, Muara Enim belum memiliki pasar tipe A. Hanya terdapat 4 pasar tipe B, 4 pasar tipe C, dan mayoritas merupakan pasar tipe D yang tersebar hingga ke pelosok desa.

Pasar Tradisional vs. Toko Modern

Kategori :